Ust. Drs. Syafaruddin Latief memimpin rombongan mahasiswa STAI DDI Mangkoso Barru ke Bantaeng, Senin (06/03). Rombongan yang berjumlah sekitar 60 orang itu diterima secara resmi oleh Asisten II Bidang Ekbang Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng (Syamsul Suli, SE, MM).
Setibanya di Bantaeng, mahasiswa diarahkan menuju Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng untuk mendapatkan arahan-arahan. Syafaruddin selaku Pembantu Ketua III STAI DDI Mangkoso sekaligus Ketua Rombongan mengungkapkan bahwa kedatangan mereka ke Kabupaten Bantaeng dalam rangka KKL mahasiswa selama 2 bulan.
"Mudah-mudahan ada beberapa hikmah yang kami harapkan dari KKL STAI DDI Mangkoso di Bantaeng. Mereka kesini untuk belajar, karena mahasiswa KKL kami ini bukanlah tenaga ahli. Kami mohon bantuan Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk membina. Saya berharap banyak agar para mahasiswa menggunakan potensinya selama berada di Kabupaten Bantaeng." harap Syafaruddin.
STAI DDI Mangkoso merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Pondok pesantren ini menerima santri/santriwati yang berasal dari 17 provinsi di Indonesia. Sehingga tak hanya mahasiswa keturunan Makassar-Bugis, namun diantaranya ada pula yang berasal dari Papua, Jawa, Madura, Kalimantan dan Sumatera.
Berdiri sejak tahun 1967 dan telah melahirkan begitu banyak pengahfal Al-Qur'an. Mereka yang berangkat ke Bantaeng terdiri dari 2 jurusan, Al-Ahwal Al-Syakhsiyah dan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah). Dan merupakan mahasiswa angkatan ke-29 untuk program S1.
Tampak hadir siang beberapa tokoh yang memiliki kedekatan dengan STAI DDI Mangkoso. Antara lain Drs. Muh. Saeruddin, M.Si (Kabag. Kesra), beliau mantan Ketua STAI DDI Kelas Jauh Bantaeng. Wakil Ketua Pengadilan Agama Bantaeng (Drs. H. Muh. Amir, SH) yang pernah mengajar sekian lama di STAI DDI Mangkoso Barru). Selain itu hadir pula Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng (H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag), Kabag. Pemerintahan (Joni Tambing). Sementara STAI DDI Mangkoso mengikutsertakan Ust. H. Chaerullah, S.Ag, MA (Ketua Jurusan Tarbiyah) dan Ust. Muh. Said, S.Ag (Pembina Tahlil Al-Qur'an).
Dalam sambutan penerimaan, Bupati Bantaeng yang diwakili Ass. II menyampaikan "Semoga adik-adik KKL bisa betah di Bantaeng. Masyarakat kita itu sudah terbiasa dengan penerimaan KKN. Bantaeng memang sudah langganan KKN disini. Bahkan KKN Kebangsaan yang menghadirkan beberapa Universitas Internasional telah melaksanakan KKN di Bantaeng. Kami yakin dan percaya bahwa mahasiswa dari perguruan tinggi agama itu tentu dari sisi akhlak dan etika beda dengan yang lain."
Ditambahkan Syamsul Suli yang juga Pengurus MUI Kabupaten Bantaeng, "Kalau mahasiswa kita ini di tiap Masjid yang ada di Desa/Kelurahan bisa memprogramkan anak-anak kita menjadi tahfiz Al-Qur'an. Supaya anak-anak kita tertarik untuk menjadi hafidz/hafidz. Maka ini sangat luar biasa." titipnya pada seluruh peserta KKL.
Setelah dilakukan penyerahan dan penerimaan secara resmi, mahasiswa lalu dijemput dan segera menuju Desa/Kelurahan yang telah ditentukan. Semoga pelaksanaan KKL tersebut berlangsung sukses dengan menghasilkan sejumlah rekomendasi menguntungkan bagi kedua belah pihak. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H