Mohon tunggu...
Amazia W Yudha
Amazia W Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - 24, Female, Yogyakarta

Junior Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tragis di Balik Pencurian Biola Legendaris

4 Februari 2018   23:48 Diperbarui: 21 Februari 2018   08:57 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seorang violinist - sebutan bagi pemain biola, tentunya akan mempunyai chemistry dengan alat musiknya untuk bisa menyajikan permainan yang baik. Seorang violinist akan memilih dan mencari biola yang sesuai dengan dirinya dan memiliki ikatan personal antara pemain dengan alat musiknya. Bersama-sama saling menciptakan harmoni yang mampu menggugah jiwa para pendengar musik. Namun, bagaimana jika alat musik kesayangan itu ternyata dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab? Seperti ingin mati saja rasanya.

 Hal itulah yang dialami oleh Myn Kim, seorang penggesek biola unik yang pada umur 7 tahun lolos sebagai pemain biola pertama asal Korea Selatan yang diterima di Sekolah Musik Purcell yang terkenal di London. 

Berawal dari bertemunya Myn Kim dengan biola buatan Antonio Stradivari, seorang pembuat biola Cremona - yang terkenal di kalangan para penggesek biola dan pemain musik klasik. Tak diragukan keterkenalannya, karena biola yang dibeli oleh Myn Kim seharga $580ribu atau sekitar Rp7,7 miliar. Myn Kim berani melepaskan segala yang Ia punya, termasuk menjual unit rumah susun miliknya untuk mendapatkan biola tersebut.

Cerita Myn Kim itu akhirnya diangkat oleh BBC Indonesia menjadi sebuah tulisan feature. Tulisan yang diberi judul Kisah Tragis dibalik Pencurian Biola Legendaris Berharga Miliaran Rupiah, mampu menarik pembaca untuk menyelami tulisan itu. Tulisan itu juga mampu menyuguhkan cerita yang apik, mampu membawa pembaca untuk larut dalam ceritanya. Hal ini tak lepas dari kiat-kiat penulisan yang baik oleh Roy Peter Clark dalam bukunya yang berjudul50 Writing Tools, yang beberapa turut diaplikasikan oleh redaksi BBC Indonesia dalam tulisan ini, diantaranya :

Writing Tool #6: Play with Words

Tulisan menggunakan permainan kata-kata sesungguhnya adalah tulisan yang justru mampu menarik pembaca untuk mau menyelami cerita. Penggunaan kata-kata yang mampu dipahami oleh pembaca seperti dalam paragraf dibawah ini.

"Setelah mencari bertahun-tahun, pada usia 21 tahun Kym secara tak terduga dihadapkan pada sebuah biola yang dijual. Buatan 1696, biola itu membutuhkan perbaikan besar yang bisa memakan ongkos sekitar Rp80 juta per tahun. Namun Kym saat itu sadar, dia tidak punya pilihan lain kecuali memiliki biola itu. Dan akhirnya, Kym memang menemukan 'kekasih jiwa' seumur hidupnya."

            Walaupun cerita ini mengandung cerita yang "serius", seperti pada bagian pencurian dan usaha Myn Kim dalam mendapatkan biola tersebut, permainan kata campuran baku dan tidak baku, seperti pada "ongkos" dan "kekasih jiwa" justru menjadikan tulisan ini menarik. Tak perlu usaha untuk mengerti setiap katanya, cocok bagi semua pembaca.

Writing Tool #9: Prefer Simple to Technical

Simple is the best things, right? Tulisan ini termasuk dalam jenis tulisan feature,yang isinya menceritakan kisah-kisah seseorang atau sesuatu secara mendalam. Biasanya menggunakan struktur kalimat yang panjang, bertele-tele, hiperbola agar mampu menyentuh hati pembaca. Tapi itu tidak ditemui di tulisan ini, keseluruhan tulisan dari awal sampai akhir menggunakan struktur tulisan yang pendek dan sederhana. Mudah menemukan "bagian yang sederhana" dalam tulisan ini, seperti pada bagian ini.

"Namun kemudian sebuah tragedi menimpanya. Pada suatu petang yang dilanda hujan di bulan November, biola Stradivariusnya digondol pencuri ulung di restoran Pret a Manger, di kawasan Stasiun Euston, London.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun