Kucing menjadi salah satu video hewan yang popular dilihat di internet sebab kucing dapat membawa energi positif untuk manusia. Sering kali tingkah dan perilakunya yang lucu dapat membuat manusia tersihir untuk memberikan kasih sayangnya, salah satunya dengan street feeding. Namun apakah hal tersebut merupakan tindakan yang tepat bagi lingkungan?Â
Tempat sampah menjadi opsi tempat bagi kucing liar untuk mencari makanan. Selain itu kedudukan pada rantai makanan yang tinggi kucing dapat menjadi spesies yang invasif. Kucing liar dapat memburu hewan yang berpotensi sebagai sarang penyakit. Dengan dalih sayang kucing, manusia memberikan makanan, street feeding, kepadanya agar meminimalisir penyakit yang dibawa oleh kucing.Â
Alih-alih menjadi solusi, memberikan makan pada kucing liar secara terpusat dapat meningkatkan populasi kucing pada satu lingkungan. Peningkatan populasi kucing liar akan mengganggu lingkungan seperti kucing yang kerap membuang kotoran sembarangan yang akan menghambat aktivitas manusia. Bahkan dapat membahayakan pengguna jalan raya karena kucing liar menyebrang sembarangan.Â
Akan tetapi keberadaan kucing tidak dapat disalahkan bahkan peran manusia sangatlah penting terhadap permasalahan ini. Upaya tepat yang perlu dilakukan, khususnya bagi pecinta kucing, dengan tindakan 'TNR" atau Trap Neuter Return. Hal tersebut menjadi solusi yang paling efektif sebagai pencegahan risiko buruk yang dapat ditimbulkan dari kucing liar. Tindakan tersebut dilakukan dengan dengan sterilisasi pada kucing-kucing, kemudian merawatnya hingga pulih dan mengembalikannya ke jalanan. Namun apabila tetap ingin melakukan street feeding, hal tersebut dapat dilakukan secara menyebar. Dengan tidak memusatkan pada satu lokasi, kucing-kucing tidak akan berdatangan dan berkembang biak sehingga menyebabkan over populasi.
Refrensi
Pribadi, H. A. T., Muliyana, A. R., & Isnaini, W. (2022). BIJAK STREET FEEDING SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIF OVERPOPULASI KUCING JALANAN. FAD, 19-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H