Mohon tunggu...
Amat Setiawan
Amat Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswa program studi jurnalistik, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi, universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Penting Retorika dalam Dakwah

25 Juni 2024   17:06 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi Syamsul yakin dan Amat Setiawan ( Dosen dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Peran Penting Retorika Dalam Dakwah 

Oleh: Syamsul Yakin dan Amat Setiawan 

Dosen dan Mahasiswa Retorika Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Suatu Retorika dakwah digunakan agar pesan dakwah yang disampaikan sepenuhnya atraktif, menarik, dan estetik. Faktanya memang dakwah memerlukan retorika sebagai seni berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. Dakwah tanpa retorika bagaikan sayur tanpa garam, adem ayem/ hambar.

Berikutnya retorika dakwah digunakan agar isi ceramah berbobot. Alasannya, karena di dalam retorika dipersyaratkan pesan yang disampaikan harus dengan bahasa baku, berbasis data dan riset. Ceramah berbobot sejalan dengan mad'u yang kian rasional dan kritis.

Sementara itu, retorika dakwah digunakan agar pesan dakwah kian informatif, persuasif, dan rekreatif. Sebab ketiga capaian tersebut adalah tujuan retorika. Tentu dengan demikian pesan dakwah seperti akidah, syariah, dan akhlak yang disampaikan akan dapat diterima dan dipahami oleh mad'u. Karena mad'u merasa disajikan menu yang sangat lengkap.

Tidak kalah pentingnya, retorika dakwah digunakan agar dai mempraktikkan pathios, logos, dan ethos dalam berdakwah. Inilah tiga jenis retorika yang diperkenalkan Aristoteles. Ketiga jenis retorika ini memperbaiki performa dai dan berefek positif pada respons khalayak mad'u. Tampaknya metode dakwah apapun yang digunakan, pathos, logos, ethos harus disertakan.

Suatu Retorika dakwah dipandang harus digunakan karena memperimbangkan khalayak mad'u yang berkembang menjadi mad'u online. Untuk menjangkaunya, retorika memperkenalkan komunikasi nonverbal, yakni berdakwah melalui perangkat digital. Dalam komunikasi nonverbal dai dapat berdakwah dengan menggunakan gerakan tubuh dan  bahasa tubuh secara tatap muka dan tatap maya.

Yang terakhir, retorika dakwah dipandang harus digunakan karena mempertimbangkan bahwa berdakwah perlu tahapan. Dalam retorika, dikenal lima tahapan pidato yang dapat digunakan dalam berdakwah. Pertama, penemuan atau inventio. Kedua, penyusunan atau dispositio. Ketiga, gaya atau elocutio. Keempat, memori atau memoria. Kelima, penyampaian atau pronuntitio. Dalam ilmu dakwah, lima tahapan dakwah ini disebut teknik dakwah.

Berikutnya, dakwah retorika dipahami sebagai dakwah yang isinya hanya retorika semata. Dakwah retorika didedikasikan untuk tujuan tertentu, seperti prestasi politik, pencapaian ekonomi, dan gengsi sosial. Dakwah retorika lebih sebagai alat yang dieksploitasi di tengah gaya bicara yang memukau.

Sementara itu, dakwah retorika harus ditanggalkan dengan beberapa pertimbangan. Pertama, dakwah adalah amanah yang built up dari langit. Banyak ayat al-Qur'an dan hadits Nabi yang dapat dirujuk untuk menjelaskan hal ini. Menjadikan dakwah sebagai retorika semata menjadikan dakwah kehilangan ruhnya. 

Yang Kedua, dakwah adalah ibadah ghair mahdhah yang berefek positif bagi manusia di dunia dan akhirat. Untuk itu, siapapun yang berdakwah harus berlandaskan niat yang benar. Dakwah adalah tujuan antara, tujuan yang sebenarnya adalah menggaapi ridha Allah yang dapat memancing rahmat-Nya.

Sementara itu retorika dakwah berbeda dengan dakwah retorika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun