Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Exhuma, Ritual Pemindahan Kubur yang Seru dan Menegangkan

28 Februari 2024   08:15 Diperbarui: 8 Juni 2024   13:54 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sampai di lokasi pemakaman, Sang Deok masih ingin menolak karena curiga makam tersebut adalah makam yang terkutuk apalagi keluarga terkesan menutupi fakta yang ada.

Hwa im kembali membujuknya, "Ada bayi yang menunggu untuk kau selamatkan. Ayo kita buat ritual, agar arwah penasarannya terkecoh tak berkeliaran mengganggu keturunannya." Luluhlah ia sebagai calon kakek. 

Maka ritual pemindahan makam diselenggarakan dengan upacara yang melibatkan pengorbanan binatang-binatang sebagai perantara ruh agar tak menyerang manusia.

Di upacara inilah akting Go eun sangat layak mendapat pujian. Ekspresi wajah, tatapan mata, gesture hingga gerakan tariannya sangat luwes laksana dukun, termasuk ekspresi saat trash. Suasana berlangsung tegang namun akhirnya pemindahan berhasil meski setelah pemindahan makam cerita seru baru dimulai.

Saya tak akan membocorkannya tapi tragedi demi tragedi terjadi. Menarik bahwa sutradara yang berlaku sebagai penulis juga, Jang Jae hyun merupakan sutradara beberapa film horor terkenal Korea. Sungkem pada caranya mengemas horor ini dalam balutan thriller yang terasa segar, intens dan keluar dari mainstream format.

Jangan membayangkan adegan-adegan jumpscare yang banyak dipakai di film horror Indonesia, atau make up hantu yang mengerikan. Tokoh hantu bahkan dibuat tak terlalu utuh dan rinci, dan hal ini malah makin menimbulkan rasa penasaran dan rasa ingin tahu. Seperti kita melihat sosok dalam mimpi begitu, sekelebat, tak begitu jelas tapi kita paham bentuknya sebagai hantu. 

Kim Go Eun sebagai dukun. Sumber kibizoo.com
Kim Go Eun sebagai dukun. Sumber kibizoo.com

Ketegangan justru dibangun dari pengambilan gambar yang menjadikan mata penonton sebagai kamera, ketika sosok calon korban terlihat dari kaca jendela seperti sosok arwah tersebut telah mengawasi keluarganya untuk datang dan membawa mereka serta. Juga mengajak penonton terlibat berpikir suara di telepon itu suara arwah atau orang yang sebenarnya, mana yang harus dipercayai calon korban.

Bagaimana cara matinya... jadi tak sempat saya menguap karena sangat terlibat di film dan layar Cinepolis yang lebar menguasai pikiran untuk konsentrasi pada film. 

Apakah sudah selesai ketika arwah tertangani..? Belum! 

Kejutan besar bahkan baru dimulai. Cerita yang lebih intense dan melibatkan nasionalisme segala, kembali menyimak sejarah peran Korea dan benang merah yang menghubungkan arwah sang kakek dengan rahasia lebih besar yang terpendam di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun