Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Be With You..... Dijamin Langsung Pingin Peluk Anggota Keluarga

20 Mei 2019   06:47 Diperbarui: 20 Mei 2019   07:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ji Yo setiap hari melihat ramalan cuaca di tivi dan berharap segera turun hujan karena Soo Ah berjanji pulang saat hujan turun ke bumi.  Ia menyusuri rel kereta api begitu hujan turun dan kejaiban itu terjadi. Di Bawah terowongan kereta ia menemukan perempuan dengan fisik mirip ibunya tergeletak  kebingungan dan hilang ingatan. 

Dipanggilnya ayahnya yang sangat terkejut dan kikuk. Berdua sepakat merahasiakan bahwa si istri sebenarnya telah meninggal. Berdua mereka membawa pulang Soo Ah. Dan rumah pun kembali ceria. 

Film drama ini bersetting di sebuah desa pinggiran yang sederhana. Tak terlihat budaya hedonisme dalam alurnya. Alur terjalin rapi dan manis semanis senyum Son Ye Jin. 

Akting keluarga kecil ini sangat natural sehingga suasana keluarga benar terbangun. Sayang...kalau saya sih gemes..untuk ukuran seorang suami yang sangat mencintai istrinya, merindukannya dan lama tak bertemu, ia masih kaku saja mengekspresikan kerinduannya, meski sempat ada adegan lucu di mana ia salah paham diajak bercinta oelh Soo Ah.  Too good to be true lah. Malah agak aneh (munafik) jadinya.. Mungkin karena film ini ingin menjadikannya tayangan yang aman bagi keluarga. 

Sebagai pecinta hujan, aku cuma menyukai semua atmosfir hujan yang terkesan gloomy namun indah di banyak scene film ini? "Aku suka hujan,..karena bersamanya ibu kembali pulang." kata Ji Yo pada temannya. "Kau seperti ayahku. Ia juga suka hujan karena rasa rokoknya jadi lebih enak. Kalau aku benci hujan, karena rambutku jadi makin keriting." kata si bocah. "Setiap kali ayahku mencuci mobil...hujan pasti turun." (Ini mah kayak aku deh ^_^)  Karena sekarang setiap hari ia mencuci mobil..hujan jadi turun tiap hari juga, kata yang lain mengeluh.  

Sementara Ji Yo selalu berharap agar hujan terus turun, agar ibunya tak perlu kembali ke negeri di atas awan. Hingga suatu saat ayahnya dipanggil tetangga karena Ji Yo membasahi mobilnya. Ketika ditanya, ia menjawab sedih, "Kalau aku cuci mobil ayahnya...hujan pasti akan turun.." dan Woo Jin tak bisa marah ha karena ia merasakan kekuatiran yang sama. 

Pokonya sepanjang film kamu harus sedia bergulung-gulung tissue.  Kita akan menyadari betapa berharganya saat bersama keluarga. Jangan pernah menyia-nyiakan keluarga karena kita tak pernah tahu kapan akan terpisah sebagai keluarga. Maka sayangilah keluargamu selama mereka masih ada di sisimu. "Maafkan aku telah membuatmu mati." kata Ji Yo pada ibunya. "Kamu tak pernah membuatku mati. Dan...untuk apa aku bisa hidup 100 tahun lamanya jika tak memilikimu? Kamu adalah hal terindah yang ibu miliki. Ibu tak pernah menyesali keputusan untuk memilikimu." 

Dijamin kita juga langsung baper, cari anak-anak dan bapaknya anak2 (kalau ada ^_^) buat dipeluk. Kalau ga ada juga ...peluk suami halu Oh Ji Sub aja hehe

Pokoknya,..ga nyesel  deh lihat film ini. Puas menikmati akting Ye Jin dan Ji Sub yang dapat banget chemistrynya dan juga style bajunya yang manis-manis mengingatkan era 90-an yang jadi setting film ini.  Ada juga penampilan Gong Hyo Jin sebagai perempuan terpelajar yang akan dijodohkan temannya dengan Woo Jin dan Park Seo Joon sebagai Ji Yo dewasa.  

Ah ..seandainya sinetron-sinetron Indonesia tak lebay dalam membuat alur cerita dan menyisipinya juga dengan pesan moral seperti film manis ini. Ya..seandainya saja...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun