tempat kita biasa mencandai angin sambil tertawa
semua mengambang kini...bergelut dengan jarum jam yang berdetak, menyisakan renjana yang sia-sia
yang tinggal hanya ranting kering
di antara udara dingin melengking tanpa menyisa bising
bahkan bagi gagak, ditenggelamkannya suara parau dalam hening
karena tiap sekon desah ingatan berasa beling
written by by Shita Rahutomo, July 16th 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H