Tak terasa rindu itu masih adaÂ
dan takkan pernah hilangÂ
saat hangat antara kita, menyatu dan kukenang
terbayang dirimu dahulu mungkinkah kau tetap samaÂ
Percik hujan di kalbu membasahi hatiku,..Â
hujan rinduku...
Buat anak kelahiran milenial mungkin tidak banyak yang paham siapa Hari Moekti, kecuali anak-anak zaman now yang punya selera jadoel macam anak saya si daffa, yang cintaaa banget ngalahin emaknya soal selera moesik 90an ini.Â
"Soalnya musik 90-an lebih berkualitas dari musik jaman sekarang. Dari melodi sampai ;iriknya banyak yg puitis." itu kata Daffa, si penggemar berat Dewa 19 era vokalisnya Ari Lasso, era GIGI , Kla Projct , Sheila On 7 dll.Â
Saya penggemar berat suara Hari Moekti karena lagu-lagunya sungguh mewakili perasaan saya hehe. Dulu inget waktu abegeh pernah naksir cowok yang jauh lebih tua (maklum,...ga pernah naksir seumuran) yang tinggal jauh jadi jarang ketemu.Â
Terus dengerin lagunya Hari Moekti yang bikin grup musik  Adegan dengan Indra Lesmana, Gilang ramadhan juga kalau ga salah yang menelurkan 2 hits "Hujan Rindu" dan "Hanya Satu Kata". Suaranya yang tebal dan terdengar manly itulah yang jadi daya tarik lagu ini selain memang liriknya yang sengaja dipas-pasin dengan suasana hati. kalau ingat sekarang,..ya norak juga ya kalau Abegeh lagi jatuh cinta monyet gitu hehe..
Lalu akhirnya cari lagu-lagu lain yang dinyanyikan Hari Moekti sampai nemu "Ada Kamu" lalu "Lintas Melawai." Tetap dengan benang merah yang sama, suara manly dan pembawaannya yang energik di panggung itulah daya tariknya. Meski secara fisik Hari memang tidak tinggi dan tidak terlalu ganteng, tapi ia punya pesona sebagai penyanyi. Tak heran kalau akhirnya ia menikahi seorang gadis belia  cantik, yang menjadi  model majalah remaja saat itu, Yuli Agustina.
Lama tak terdengar di dunia hiburan tiba-tiba Hari Moekti hijrah, meninggalkan dunia entertainment dan beralih menjadi da'i. Tak seperti saat ini di era televisi swasta menjamur, dimana ustad/ustadzah bisa bergelimang harta dari honor ceramah yang selangit, saat itu Hari Moekti menyadari konsekuensi dari profesi barunya, yaitu hilangnya banyak pemasukan dari dunia hiburan. Â Â
Saya sempat menghadiri salah satu ceramahnya yang tegas berbicara tentang apa yang haq dan batil dalam rejeki seorang hamba. "Saya tak ingin menjadi orang yang menyebabkan orang lain berbuat dosa." tandasnya.Â
Dan Hari menegaskan ia tak akan mengambil kesempatan lagi rejeki dari menyanyi meski jumlah yang ditawarkan besar. "Itu konsekuensi dari pilihan saya." katanya. Wajahnya mengungkapkan dengan nada tegas dan sungguh-sungguh. Â Dan entah karena pilihan hidupnya yang berubah, pernikahannya akhirnya pun kandas dengan sempat diwarnai drama yang cukup ramai di dunia hiburan.
Beberapa tahun kemudian, Hari Moekti lalu menikah lagi dan pengakuannya, istrinya saat ini dari keluarga kaya sehingga tak akan menuntutnya dengan penghasilan besar. Ia konsisten, memutuskan hidup sederhana.Â