Tingkatkan Kualitas Diri
Agar tak selalu memikirkan apa yang sedang diperbuat suami dan si pelakor maka  galilah lagi ptensi diri mbak yang mungkin lama terabaikan karena kesibukan menjadi istri dan ibu dan memprioritaskan suami. Kini saatnya mbak memprioritaskan diri. mengenali diri. Mencari mimpi yang mungkin belum terjadi, jika ada kesempatan dan punya peluang kenapa tak diwujudkan? Kalau saya sih masih ingin keliling dunia, menikmati kota-kota cantik di eropa, berada di bawah Aurora Borealis di negara super dingin Islandia, atau menikmati daerah-daerah perawan yang cantik di pelosok nusantara. Aku tidak tahu mimpi mbak tapi lakukanlah.Â
Dan aku yakin si Bapak akan manggut setuju untuk membayar rasa bersalahnya, karena ia pasti menyadari kalau ia menyakiti hati istri dan anak-anaknya. Atau mbak ingin buka bisnis sendiri? Atau kursus memanggang roti-roti kinian, atau sekolah lagi (ah sedapnya,..saya mau kalau ada kesempatan) atau terlibat kegiatan sosial dalam komunitas, karena saat kita bisa bantu orang lain pasti muncul rasa bahagia. Percayalah. Atau lakukan apapun yang menyenangkan hatimu, selama itu bermanfaat Just Do it!
Besarkanlah Lingkaran Pergaulan
Tidak hanya pada mereka yang setingkat, tapi mereka juga yang di bawah. Kenalilah lebih dekat keluarga asisten rumah tangga, sopir, maka mereka akan makin menyayangimu. Dari kegiatan sosial akan dapat banyak teman baru. Dari Teman dari berbagai latar belakang akan memperluas wawasanmu. Jika si pelakor hanya mengandalkan kemolekan fisik, percayalah lama-lama ia akan membosankan karena suamimu yang dinamis dan smart itu pasti butuh teman bicara yang nyambung. Apakah si pelakor ini mampu mengimbangi otak suamimu? I'am not sure. Bukankah perempuan smart itu seksi? So..bukalah wawasanmu dari pertemanan itu.Â
Ah..sudah larut malam. Aku sudah mengantuk. Tapi aku akan ikut mendoakan Mbak punya tekad kuat dan semangat untuk meneruskan pernikahan itu. Ingat suamimu tak pernah semena-mena meninggalkanmu, maka kalau dia pulang ke rumah, buatlah ia merasa nyaman. Sambutlah dengan hangat, dengan senyum , jangan buat pembicaraan yang menyangkut si pelakor yang akan membuat ingatannya terpaku pada benalu itu dan akhirnya membuat kalian bertengkar. Buatlah ia mengingatmu sebagai perempuan yang pernah menaklukka hatinya. Jangan terpikir bercerai karena itu berarti kau membuatkan jalan tol untuk si parasit menang.Â
Berjuanglah... suamimu tak berhati batu. Pada saatnya ia akan tersentuh lagi dan kembali ke keluarga. Dan berhentilah membuka aibnya. Karena ia masih kepala keluargamu, dan ayah anak-anakmu. Lakukan hal yang sama seperti ibu Heidy, "Dia bisa menerima kekurangan saya maka saya juga harus bisa menerima kekurangannya.".
Semangat mbak, banyak wanita terhormat turut mendoakanmu. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI