Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Logika atau Hatimu yang Bicara?

20 Oktober 2017   19:49 Diperbarui: 21 Oktober 2017   05:25 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

perempuan tahu siapa yang ia mau 

yang membuat jantungnya kalang kabut saat bertemu 

yang sedikit saja respon bisa sengaja diartikan hiperbola bermakna seribu 

karena itu yang hatinya mau 

ia tak ingin membohongi diri, bukankah jujur itu membahagiakanmu? 

Tapi perempuan juga tahu,  

yang ia mau melekat pula paket seribu sembilu 

yang bisa menusukkan perih kapanpun mau

ia tak bodoh,....hanya ingin jujur pada apa yang ia mau

perempuan juga paham siapa yang seharusnya ia pilih

seseorang yang dengan kemauan, seribu waktu menunggu

dengan seribu usaha, untuk membuatmu tersipu

yang ingin kau berdegup kencang saat ia bersamamu

yang sedia membuat seribu menara agar kau sembuh dari laramu

perempuan tahu... ia bisa mengedepankan akal untuk sebuah kenyamanan

atau mendewakan hati untuk  kebahagiaan,meski kadang hanya sekedipan

lalu ia menghancurkanmu entah pelan-pelan atau dalam sekali hentakan

tapi kau tak juga belajar untuk beranjak dari jeratan

hingga akhirnya kamu lelah....lalu diam-diam mengalah

mengerdilkan harapan, dan membesarkan logika demi kelegaan mereka yang tak ingin kamu salah langkah

apakah cinta tetap sebuah puisi?

terlahir karena hati ingin tetap jujur menjadi hati

atau ia sudah bertransformasi menjadi alat basa-basi

agar sebuah status melekat di dahi kalau kau tak lagi sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun