Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepeda Wimcycle sebagai Hadiah Ulang Tahun Kakak Daffa yang Rajin

25 Maret 2016   18:56 Diperbarui: 25 Maret 2016   19:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto by Wimcycle"]

[caption caption="foto by www.wimcycle.com"][/caption]

 

"Adek,...jangan tidur dulu,..susunya sudah dibuatkan ini...ayo diminum!" kata Kakak mengguncang-guncangkan tubuh adiknya yang sedang tidur sambil membawa segelas susu di tangan yang lain. Adik tak bergerak sama sekali. Mungkin karena sianggnya terlalu lelah bermain, ia sudah terbang ke alam mimpi. Sekali lagi kakak mengguncang badannya.

"Ah...kakak gangguin aja deh! Ngantuk nih!"

"Tapi susunya kan sudah dibuat, kalau ga diminum kasihan. Nanti nangis. Mubazir, temannya setan!" Kakak masih berusaha membujuk. Digoyang-goyangkannya dengan hati-hati penuh sayang. Adek tak bergeming. Malah marah karena tidurnya terganggu. Mukanya masam, tangannya hampir membuat susu tumpah di tangan kakak.

"Ibu,..adik ga mau minum susunya. Bagaimana ini?" Akhirnya menyerah juga dia. Laporan ke Si emak.

"Ya udah,..kakak saja yang minum ya? Adek kan memang gitu.."

Dengan terpaksa, diminumnya susu ke dua itu dengan berat hati karena dia sudah minum segelas besar juga. Begitulah Kakak. Sabar. Rajin banget. Sayang banget sama adek. Adek memang lahir 6 tahun lebih muda dari Kakak jadilah dia kolokan. Dan aku benar-benar menjadikan Kakak sebagai penjaga Adek, untuk membuatnya belajar memiliki rasa tanggung jawab. Karena ia lelaki, kelak menjadi kepala keluargaa, selain tetap harus melindungi oraaang tua daan saudara-saudaranya, ia harus terbiasa peduli pada urusan keluarga.

Kakak menjelang remaja. Tugas Kakak adalah menyiapkan keperluan sekolah adek di pagi hari. Seragam, sepatu, dan memastikan mereka berangkat sekolah bersama. Kami memang tak memiliki pembantu dan tak berniat untuk punya. Terlalu ribet jika ada orang lain di rumah, mengganggu privacy. Kakak juga tak pernah menyusahkan. Ia memasak dan menyiapkan sendiri sarapannya dan juga membuatkan sarapan untuk adek tanpa pernah diminta. Ia suka memasak, dan telur dadar crispinya juara! 
Ia seperti seorang ibu, memastikan adek sudah sarapan, minum susu dan minum vitaminnya lalu menggandeng si adek ke pinggir jalan untuk menunggu jemputan ke sekolah. Anak yang pengertian dari seorang ibu yang sibuk.

Jika pulang sekolah, mereka akan bermain bersama. tapi Kakak adalah sosok pengalah. Ia akan menjadi apapun yang diinginkan aadiknyaa. Ketika adek jadi polisi ia akan menyuruh kakak jadi banditnya. Jika ia bermain jadi bos besar kakak jadi karyawannya. Yah,..begitulah. Dan ia menerimanya, demi membuat adek senang.

Di sore hari, sebelum mandi, adek bertugas menyapu dan kakak yang mengepel lantai. Saat saya memasak, kakak yang mencuci piring dan adek yang membersihkan meja. Tapi karena posisinya sebagai si bontot, kadang adek lalai mengerjakan tugasnya dan Kakaklah yang dengan suka rela mengerjakannya. Kadang, sebagai Ibu saya yang melarang Kakak untuk menggantikan adek. Nanti jadi kebiasaan buruk. Taapi ini jawaabnyaa.

"Ah Ibu,..biar sajalah...Adek kan masih kecil. Biarlah dia main sepuasnya. Aku juga bisa mengerjakannya kok. Bukan pekerjaan berat. Tenang saja." Sok tua gitu deh anaknya.

Dan saya, tak pernah mengejarnya untuk belajar. Dengan penuh kesadaran, setiap selesai salat Isya ia langsung duduk manis di depan meja belajar, mengerjakan tugas-tugas sekolah yang memang seabreg, sebagai konsekuensi menjadi murid SMA negeri favorit, memang tak terbantah jika tugasnya banyak. Ia mengerjakan tugasnya dengan sepenuh htai. Kakak juga rajin membaca dan mulai belajar jadi comic. Idolanya si jomblo Raditya Dika dan Dodit Mulyanto yang lemoot itu. Kadang ia akan menyuruh saya dan adeknya jadi penonton saat ia latihan stand up. Kadang lumayan lucu tapi masih sering “garing” hehe… Jadilah saya dan adek jadi juri ala Indro warkop. Tapi dia tetap semangat mencoba lagi,..lagi dan lagi.

Kakak anak yang sederhana. Tak pernah punya keinginan yang muluk-muluk sebagai ABG untuk berpenampilan keren atau memaksa ingin dibelikan ini itu biar eksis. Dibelikan sepatu yang mahal atau disuruh beli yang merknya lagi in di kalangan bocah ABG malah ga mau.

“Sepatu ini sudah cukup kok. Yang penting kan fungsinya terpenuhi.Jangan buang-buang uang untuk hal yang  tak penting.”

Tetot, ibunya nih yang kena sindir. Ketika dibelikan sepatu satu lagi karena musim hujan sepatunya sering basah, ia menolak keras. “Enggak mau Ibu, aku sudah cukup dengan dua sepatu ini. Sudah bisa buat gantian. Mending uangnya ditabung saja, buat aku kalau sudah kuliah.”

Kalau diajak ke restoran hang out, ia selalu memilih makanan yang termurah yang ada di menu, padahal kami tak pernah menyuruhnya begitu. “Kak, pilihlah menu yang Kakak suka,…jangan lihat harganya…” kata saya berbisik. Sementara si adek sudah selesai pesan tiga menu favoritnya, biasanya yang mahal-mahal. “Ibu,…ini saja sudah enak,…kok. Terima kasih ya…sudah mengajakku makan ke restoran.” Katanya ikut berbisik. Sia-sia saya memaksa. Ah kadang, kesederhanaannya membuat saya terharu, menitikkan air mata.

Ah,..buat saya, kakak memang luar biasa. Ia rutin rajin puasa Senin Kamis tanpa perlu diingatkan, salat Dhuha dan juga tahajud. Tak pernah menduga, kalau Kakak bisa bersikap dewasa melebihi usianya. Padahal waktu kecil, kakak sering sakit-sakitan dan punya gangguan pertumbuhan, hyperactive dan kesulitan berkonsentrasi. Untunglah kami bertindak cepat membawanya ke salah satu dokter terbaik di bidangnya. Ia harus menjalani terapi rutin dari umur tiga tahun sampai masuk SD. Tapi Alhamdulillah kemajuannya pesat sekali. Sejak SD ia bisa bersekolah di sekolah inklusi. Sekolah yang bisa menerima semua anak, selama anak tersebut bisa mengikuti pelajaran dan 

[caption caption="foto by Shita R"]

[/caption]
Sampai hari ini, Kakak rajin beraktivitas outdoor untuk menyalurkan hiperaktifnya. Trekking, jogging, renang dan tentu saja biking! Ia anak yang rajin menggerakkan badan. Ia tahu jika ia harus banyak bergerak untuk kebaikan dirinya. Kami raaajin trekking ke kaki bukit, sawah, pinggir kali atau naik gunung.

Di rumah sepulang sekolah ia akan kembaali bergerak sebagai penyaluran energi dengan bersepeda. Tapi si Kakak sepedanya sudah usang, "lungsuran" (bekas) adik perempuan saya, sepeda mini yang masih dipakainya hingga sekarang. Dengan sepeda mini itu dia berkeliling komplek rumah, ke kompleks sekolah dekat rumah yang berhalaman luas untuk berlatih sepeda, pergi ke toko kelontong membantu membelikan gula atau garam ketika dapur butuh stock. Dengan sepeda itu juga Kakak mengawal adek pergi bermain ke rumah temannya dan menjemputnya saat waktu pulang tiba.

Sebagai Ibu tentu saja ingin memberikan hadiah untuk mengapresiasi kerajinannya dengan memberikan sepeda yang terbaik untuk anaknya. Telusur-telusur di internet,  kira-kira sepeda apa ya yang cocok untuk Kakak yang sudah ABG dan lebih tinggi dari ibunya? Jadilah saya telusuri sebuah web produk sepeda yaitu http://wimcycle.com/.

Web ini selain memuat berbagai jenis sepeda yang dibutuhkan masyarakat. Dari sepeda roda tiga, sepeda anak, sepeda MTB untuk kegiatan outdoor di gunung, sepeda lipat buat yaang suka dibawa keluar kota, sepeda BMX buat anaak muda yaang suka belajar free style, sepeda pixie yang cantik untuk kegiatan di sekitar kota, juga spare parts sepeda jika membutuhkannya. Lalu saya bandingkan dengan beberapa sepeda produk lain. Ah tak kalah keren kok, bahkan harganya lebih terjangkau.

Saya tanya teman dan tetangga yang kebetulan pakai juga sepeda ini awet dan yang pasti dengan membeli produk dalam negeri, kita membantu menumbuhkan perekonomian negara ini lebih pesat laagi. Dan jangan salah,...produk wimcycle ini tak cuma diakui kehandalannya kualitasnya di dalam negeri tapi juga sudah diekspor ke beberapa negara maju seperti Jerman, Spanyol dan Jepang. Keren Kaan? Mereka kan negara yang menetapkan standar tinggi untuk produk yang masuk di negaranya dan sepeda wimcycle lolos seleksi! Nah,..mau ragu apalaagi dengan kualitas sepeda wimcycle?

Oooh ternyata wimcycle itu sepeda buataan dalam negeri llo. Selama ini banyak oraang mengenal kalau wimcycle itu cuma memproduksi sepeda roda tiga untuk anak-anak. Dulu iklaan versi Ciluuuk Baa......! Itu sangat mengena di hati pemirsa televisi karena menawarkan berbagai sepeda anak dengan model menaarik daan dicat dengan cantik. Setelah melihat web www.wimcycle.com pasti jadi berubah pikirannya.  

Wah,...ternyata produknya bagus-bagus ,dengan teknologi dan model yang kekinian. Akhirnya saya jatuh cinta sama sepedaa MTB 26" MTB Roaadtech.2.0 yang modelnya keren dan berwarna putih strip merah.

Melihat bodynya,...boleh juga. Dipakainya pasti enak, sadelnyaa tidak panas di pantat karena pasti dari bahan bermutu dengan lekuk yang disesuaikan anatomi tubuh saat bergerak mengayuh sadel. Bahan kerangkanya diamond alloy jadi lebih ringan, kokoh dan tahan karat. Dengan teknologi Shimano yang sudah terkenal itu, pasti nyaman dikendarai, remnya pasti pakem lah dengan sistem mechanical disc brake 160mm yang ga bikin kita lompat ke depan saat rem mendadak. Dan rimnya double double waaall 32H. lengkaplah caanggihnya. Saya membayangkan naik sepeda ini paasti menyenangkan sekali. Ia jaadi bisa eksis di depan teman-temannyaa jugaa, karena kadang ia diejek karena memakai sepeda mini perempuaan. Waah,..itu akan jadi sweet revenge buat teman-temannyaa. Anaknya sih nyantai aja kalo lagi dibully, tapi ibunya yang ga tegaa....

"Kamu gak malu Kak, pakai sepeda itu?"

"Ah..kenapa harus malu Ibu. Kan masih bisa dipake," kata Kakak santai. Anakku memang pengertian.

"Taapi kalau dapat hadiah sepeda yang lebih bagus, jenis MTB pasti mau dooong..."

"Waaah ya mau sekali lah. Pasti aku jadi salah satu anak yang keren nanti di antara teman-temanku."

Aku usap kepalanya dengan penuh sayang. Di jaman anak-anak muda ada yang berlaku tak pantas di internet, jadi anggota geng motor daan lain-lain ini anak kok seperti diciptakan untuk buat ibunyaa tenang menjalani hidup.

"Kak,..Ibu ga bisa janji sih, tapi semoga di ulang tahun tanggal 22 April nanti Ibu bisa memberikan kejutan untukmu yaa...."

"Wooo kejutan! Aku suka kejutaan! Ibu mau memberiku apa?"

"Sebuah sepeda untuk Kakak. Sepeda yang bagus. Sepeda Wimcycle MTB road tech 2.0! "

"Waaaah,..senangnya. Apa Ibu punya uang?"

"Rejeki mah Tuhan yang ngatur. Kakak berdoa yang sungguh-sungguh saja ya, semoga sepedanya terwujud."

"Ya Ibu,..paasti aku akan selalu berdoa untuk sepeda yang keren itu."

 

Yah,..semogaa ulang tahunmu kali ini akan mendapat kejutaan yang menyenangkan dari sepeda Wimcycle Kak. Aaamiin.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun