[caption caption="foto by Shita Rahutomo"][/caption]
"Life is like riding a bicycle, to keep your balance you must keep moving" (Albert Einstein)
Hidup itu up and down.
Hidup itu labirin.
Kita tak tahu ujungnya, tapi kita harus menyelesaikaan rute jika ingin mencapai garis finish, kecuali jika membiarkan diri tersesat di tengah labirin, terkatung-katung tak berdaya. Hidup itu belajar. Dari pelajaaan yang kita peroleh dari lembaga formal sampai kita dipaksa belajar dari lembaga kehidupan. Dan ini yang sulit. Hidup itu seperti kita pergi sekolah. Harus datang pagi-pagi agar tak terlambat dan disetrap, pakai baju seragam yang bersih dan tersetrika rapi, bawa buku pelajaran, binder dan alat tulis, lengkapi dengan tas backpack yang kalau bisa nyaman di punggung dan bisa memuat banyak barang hari itu (tipikal pelajar Indonesia) dan tentu sepeda yang keren untuk dikayuh ke sekolah. Yihaaa...!
Sebagaimana sekolah, selalu ada awal pasti ada akhir dan di antaranya ada jeda sejenak, untuk membuat pikiran tetap waras, untuk sejenak memejamkan mata, mengisi perut, pipis ke toilet atau ngelirik gebetan di kelas sebelah agar sekolah terasa lebih menyenangkan dan menumbuhkannya sebagai memori manis saat menua.
Begitupun hidup. Hidup ini kalau oraang Jawa bilang, wang sinawang alias rumput tetangga selalu tampak lebih hijau, meski kita tak punya gangguan penglihatan. Kita melihat orang lain hidup lebih bahagia, lebih enak, lebih tentram lebih kaya, lebih terkenal, lebih kuasa. Semakin tinggi kualitas kehidupan yang kita inginkan, semakin sulitlah ujian yang harus dijalani. Karena itu dilarang iri dengan hidup oraang lain. Karena kita tak tahu langkah berat apa saja yang telah dihadapinya untuk menjadi bagian dari creme de la creme itu. (Istilah untuk orang elite jetset ala Perancis)Â
Masing-masing orang memiliki ujiannya yang unik. Jika kita lulus, maka bertambahlah kualitas hidup kita. Kalau kita gagal harus mencoba lebih keras lagi tapi  jika kita putus asa dan menyerah, bubarlah semua. Karena itu harapan harus selalu ada, mau sesulit apapun ujian yang harus dihadapi. Nah, di sinilah peran sepeda sebagaimana lagu yang ditulis Freddy Mercurie untuk dinyanyikannya bersama band Queen yang terkenal dan dinyanyikan penuh semangat itu. Menjadi oase saat pikiraan lelah. Maka saat bersepeda menjaadi saat "me time" yang menyenangkan.
........
Bicycle races are coming your way
So forget all your duties oh yeah
Fat bottomed girls
They'll be riding today
So look out for those beauties oh yeah
On your marks, get set, go!
Bicycle race bicycle race bicycle race
Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle
..............
Nah, saya,..sampeyan, kita, mereka semua selama masih hidup dan menghirup udara yang sama pasti memiliki masa kelas belajar menjadi manusia yang lebih berkualitas. Terkadang ujian kelas yang kita hadapi begitu mumet macam menghadapi hitungan Matematika. Bikin judheg! Pada saat itulah, ada saatnya tak tabu kita melambaikan tangan ke kamera dan bilang dengan lantang ke producer, "I wanna have a break time, please...!"
Kalau break makan Kit Kat bikin badan makin subur, beda kalau kita bersepeda, bikin bodi makin syuuur...!
Loh kok bisa? Kenapa?
Karena saat kita bersepeda tubuh bergerak semua. Darah terpompa dengan cepat, membuang sumbatan-sumbatan di pembuluh darah yang tidak sehat dan membuat jantung berdetak dengan semangat. Ancaman stroke daan jantung menghilang. Saat bersepeda, kita membutuhkan asupan oksigen lebih banyak lagi. Paru-paru bekerja optimal, mengembang dengan sempurna. Saat kaki, paha bergerak berganti kanan dan kiri , ke atas dan ke bawah melewati jalan curam dan mendaki, keringat pun tumpah membasahi tubuh. Sebagaimana kita tahu, keringat membuat zat-zat sisa tubuh yang tak berguna terbuang dari tubuh. Artinya proses detoksifikasi berjalan dengan lancarnya. Telomer kitaa makin penuh yang membuat umur makin panjang karena regenerasi sel yang lebih baik. Kulit jadi kencang dan bersinar. Cling!
Dengan gerakan badan saat bersepeda, otot bergerak teratur sehingga lebih liat dan padat, tidak bergelambir yang memberi kesan tua dan tak bersemangat. Dengan tubuh yang padat liat begitu, membuat pikiran fresh dan semangat kembali menyala. saat tubuh kita masih terbentuk dengan baik, bukankah kita makin percaya diri karenanya? Â
Selain manfaat yang bagus bagi kesehatan tubuh, bersepeda juga membantu merelaksasi pikiraan. Melihat pemandangan yang hijau di kebun teh membuat mata kembali segar setelah melihat yang hijau-hijau indah. Apalagi kalau di depannya ada si cantik atau si ganteng yang juga sedang bersepeda, makin semangat dong mengayuh pedalnya. Eaaaa....
[caption caption="sepeda sehat (foto by Shita Rahutomo)"]
Bersepeda juga membuat hubungan sosial semakin bagus, pertemanan semakin meluas, berbagai peluang semakin terbuka. Jika bersepeda dengan orang dengan latar belakang berbeda kita dapat ilmu dari berbagai bidang. Maka saat kita bersepeda dengan teman sekantor hubungan semakin akrab. Sepeda menciptakan keakraban dari dua pribadi yang semula tak saling kenal menjadi dua pribadi yang makin pengertian.Â
Saat kaki sedang menjejak pedal, otak mulai bekerja mencari ilham untuk mendapatkaan ide-ide segar. Proses dealiktika pun berjalan. Pengalaman, pengetahuan dan tantangan berbaur mencari bentuknya. Ctk...! Ide pun berhamburan di kepala.
Dengan bersepeda pun, anak-anak dengan gangguan konsentrasi atau mereka yang clumsy, belajar untuk memperbaiki motorik kasar dan halusnya. Â Belajar menyinkronkan otak, tangan, mata dan kaki. Terapi tepat dengan biaya murah.
Lihatlah,..betapa kerennya manfaat bersepeda!
[caption caption="sepeda sehat (foto by Shita Rahutomo)"]
Dan,...yang tak kalah penting dari tekat yang bulat untuk hidup sehat, daan membuat hubungan makin erat adalah kualitas dari sepedanya. Sepeda saya yang sekarang, karena belinya dengan budget terbatas, merasa tak punya banyak pilihan. Ketika ada potongan harga di supermarket tanpa pikir panjang langsung beli. Terpaksalah beli yang sesuai isi kantong.
Coba kalau saya mau sabar. Ternyata masalahnya saya kudet saja! Kurang update! Cobaaa.... saja saya browsing dulu sebelum menentukan pilihan, pasti ga akan bermasalah setelah uang dikeluarkan dan sepeda di tangan.Â
Sepeda saya yang sekarang kalau dilihat secara penampilan ga masalah sih. Tapi sebenarnya ga begitu juga. Seperti yang saya bilang, hidup itu kan wang sinawang. Sepeda saya ini entah mengapa sadelnya panaas... bikin pantat terasa perih. Padahal sudah dibelikan alas sadel berbahan jelly untuk membuatnya lebih nyaman diduduki. Tapi solusi itu ternyata kurang jitu. Setiap kali pedal dikayuh,..alamaak.... ini pantat jadi pedes macam ddialasi ulekan cabe. Jadi harus sering-sering berhenti mengayuh usap-usap pantat dulu karena kepedasan.
Belum lagi ada masalah dengan ban sepeda saya yang seriiing banget kurang angin, jadi sudah semangat buat eksis di acara Car Free Day di Bunderaan HI sambil berburu kuliner eh,..sepeda kurang angin! Terpaksalah dituntun dulu cari SPBU atau tukang ban untuk tambah angin padahal belanjan sudah bejibun. Hal-hal seperti ini kan buat gondok bin jengkel! Arrghh....!!!
[caption caption="bersepeda sehat (foto by Shita Rahutomo)"]
Lalu berkonsultasilah saya dengan teman yang ahli sepeda namanya Pak Rusdi. Karena bersepedalah, meski sudah kepala empat badannya masih keren. (ehem..semoga orangnya ga baca! Nanti bisa besar kepala hihi..). Jawabnya simple dan menohok.
"Makanya...kalau beli sepeda itu yang terjamin kualitasnya! Seperti sepedaku ini loh,..Wimcycle! Harganya terjangkau tapi kualitasnya yahud. Awet! Dipakainya enak, kita ga bete saat jalan karena tiba-tiba pedal, atau sadel atau rantai bermasalah kayak sepeda elu!" Iya sih beliau benar.
"Lagian kalau dihitung-hitung, lu tambah asesories ini itu biar sepeda lebih nyaman, jatuhnya kalau dihitung-hitung jadi sama harganya dengan elu beli sepeda Wimcycle!"
Yah, cuma bisa manggut-manggut mendengar penjelasannya. Terus saya harus cari kemana informasi tentang sepeda Wimcycle?"
"Ini jaman teknologi Neng,..browsing di internet! Ini alamat situsnya di http://wimcycle.com/! Segala macam sepeda dengan berbagai kisaran harga ada di sana! Kamu mau yang girly pake keranjang biar muat semua belanjaanmu ada! Mau yang cantik langsing si sepeda pixie juga ada! Mau belajar muter-muter di udara ala Nicholas Cage di Ghost Rider? Beli BMX! Atau mau beli sepeda mountain bike yang bisa nyaman dipakai dan handal di segala medan sekalian ga bikin pantat tepos? Banyak!"
"Ini produk dalam negeri ya Pak?"
"Eeeeh sembarangan! Wimcycle ini meskipun buatan dalam negeri tapi sudah diakui dunia kualitasnya! Sudaah lolos masuk pasar ekspor ke Jepang, Jerman dan Spanyol! Bukan ke sembarang negara loh..tapi ke negaraa maju!"
"Jadisepeda berkualitas ya?"
"Ya pastilah!"
"Bisa ga pilihkan satu yang kira-kira cocok buatku?" Tanyaku pada pakar sepeda ini. Yah,..mumpung beliau masih mau ditanya.
Kami buka-buka website Wimcycle dan melihat-lihat sepeda mountain bike yang ada, karena saya tetap lebih suka tipe mountain bike (MTB) karena suka menjelajah ke alam bebas tapi dipakai bersepeda ke kota juga masih oke.
[caption caption="sepeda sehat (foto by www.wimcycle.com)"]
Pak Rusdi menunjukkan satu tipe sepeda.
" Lihat nih sepeda MTB 26"Blade Tiinity! Lihat speknya! Lihat framenya yang diamond Alloy! Ini kokoh! Kena benturan takkan patah. Bahan bodinya steel! Dijamin kuat dan awet, tahan karat juga! Kalau dilihat bentuk sadlenya ergonomis, memberi ruang bernafas dan memiliki lekuk sesuai body, sehingga pantat kita tidak panas meskipun lama dikendarai."
"Terus?"
"Cassete-nya 7 SPD artinya kamu punya opsi lebih banyak untuk perpindahan gigi disesuaikan dengan medan. Jika menanjak pakai gigi 1 karena kita butuh tenaga ekstra untuk naik tapi jika jalan landai bisa pakai gigi4-5 aagar lebih maksimal kayuhannya. Seperti mobil juga. Apalagi ini pakai Shimano, pasti terjaminlah kualitasnya."
Aku terus menyimak sambil belajar teknis sepeda.
"Terus apalagi?"
"Front hub, rear hub, dan spokenya semuaa steel. Kerenlah. Mantap bodinya. AAAda juga tuh bonus, tempat nangkring minumaan, jadi kamu ga perlu repot-repot menggantung btol minumaan di sadel yang bisa mengganggu keseimbangan saat bersepeda!"
OK kalau gitu bos! Doakanlah aku dapat rejeki sepeda keren 26" MTB Blade Trinity ini! Kalau aku menangkan sepeda ini, kita adakan sepeda bareng ke medan yang lebih ekstrim ya? Nanti soal isi perutnya aku yang taanggung!"
"Serius nih?"
"Iyalaaah,..apa sih yang tidaak buat kalian, teman-teman terbaikku?"
"Oke,..ditunggu yaa,...ga boleh ingkaar janji!"
Siip lah!
Â
Bersepeda itu selalu menyenangkan. Tubuh kita sehat, hati kita riang, pikiran kita jadi fresh dan waras dan tentu nilai pertemanan, persaudaraan, haal-hal seperti ini takkan bisa kaau beli dengan uang, dimanapun adanya. Selamat bersepeda!
........
Bicycle (yeah) bicycle (eh) bicycle
I want to ride my bicycle bicycle (c'mon) bicycle
I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride it where I like
la..laa...la..la....
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H