Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

London Has Fallen: Film Seru dengan Issue Kekinian

8 Maret 2016   08:52 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mesti mudah terbaca endingnya, tapi pembuatan adegan-adegan yang seru ini membuat kita tak ingin beranjak sampai film usai. Meski Mike tergambar sedikit berlebihan saktinya menurut saya, hingga pasukan elite Inggris SAS yang terkenal kehandalannya, terlihat hanya sebagai tempelan film. Yah,...yang bikin film juga Amerika. Dilarang proteslah.

Cuma, saya agak berpikir nih. Kenapa ya,.. yang dipilih jadi kota korban teror itu London? Mungkin karena London penuh bangunan tua yang indah? Agar enak saat jadi latar belakang sebuah cerita? Atau karena jumlah muslim di Inggris meningkat drastis hingga 3 juta saat ini? Termasuk juga konflik yang melibatkan warga London muslim dilarang terbang ke Amerika ketika ingin mengunjungi Disney Land? Ah entahlah. Dan adegan tertembaknya kanselir wanita Jerman, adakah kaitannya dengan kebijakan Angela Merkel yang menerima para pengungsi dari Timur Tengah? Dan Tokoh Amir Barkawi, yang jadi teroris muslim kaya dari pakistan di film ini, mengapalah mengingatkan saya pada sosok Muhammad Al Fayedh, pengusaha muslim Inggris pemilik Harrods.

Amerika memang jagoan bikin film jagoan yang enak ditonton namun tak lupa menyisipkan nilai-nilai propaganda, dan penonton? Nyaman banget menelannya bulat-bulat. Saya ingat, era peran dingin yang jadi musuh dan penjahat pasti orang Rusia. Kini... karena yang sedang dijadikan musuh bersama yang bau-bau muslim (sedih sebenarnya saya karena Islam tak mengajari menyakiti sesama) yang dijadikan tokoh antagonisnya. Banyak sekali film sekarang ini yang diramu dengan tokoh berbau islam begini.

Semoga hal-hal seperti ini tak lama terjadi. tak ada lagi diskriminasi. Apapun ras manusia di muka bumi ini, marilah kita berusaha ,menilainya sama baiknya. Alangkah indahnya dunia nanti ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun