Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Biota Laut Cantik di Birch Aquarium San Diego

7 Desember 2015   08:14 Diperbarui: 7 Desember 2015   08:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mumpung sedang berada di UCSD (University of California San Diego) yang berperingkat 16 besar dunia , saya menyempatkan diri mengunjungi Birch Aquarium, yang merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Biota Laut Universitas of California San Diego (UCSD).

Dari hotel Suite Embassy, naik bus MTS nomor 30 yang langsung membawa kami ke pertigaan jalan menuju tempat tujuan. Dengan berjalan kaki selama 10 menit sambil menikmati bersihnya udara dan cerahnya pagi rombongan sampai di Birch Aquarium yang diambil dari nama Steven Birch yang secara konsisten mengabdikan diri dalam pengembangan dan pelestarian Biota laut di UCSD.

Begitu masuk ke dalam ruangan, disambut dengan pemandangan akuarium besar yang berisi sekumpulan besar ikan yang terus bergerak bersama. Beberapa pengunjung yang sempat usil memegang kaca akuarium dimana ikan-ikan itu berenang, diperingatkan petugas karena hal itu bisa membuat ikan yang ada di dalamnya stres.

Yang unik, pihak akuarium bahkan juga membuat lingkungan yang diusahakan sama persis dengan habitat aslinya. Jadi secara kasat mata kita bisa melihat kaca Aquarium yang berembun karena air laut sub tropis yang dingin dan permukaan kaca yang sedikit hangat di akuarium Biota laut dari negara- negara sub tropis. Termasuk juga rumput laut dan terumbu karangnya.

Jika kita jeli, maka kita dapat membedakan dengan mudah perbedaan hewan laut tropis dan sub tropis. Biota dari negara sub tropis seperti daerah perairan Amerika Utara warna makhluk hidupnya lebih mendekati warna-warna hitam, abu- abu dan warna perak. Ukuran lebih besar, bahkan para siswa takjub melihat binatang laut yang sangat besar ukurannya dari berbagai spesies.

Begitupun dengan tampilan ubur-ubur dari berbagai ukuran dari yang sebesar jari kelingking kita sampai yang bisa berkembang menjadi 1 meter diameternya. Ada ubur-ubur yang putih pucat transparan melayang- layang cantik di dalam air seperti penari balet sedang menari mengikuti irama Fur Ellise, ada pula yang berwarna kuning keemasan dan bergerak lincah, ada yang berukuran sangat besar.

Rata-rata ubur-ubur menggunakan tentakelnya yang lembut menjuarai itu sebagai alat pertahanan diri karena hampir semua tentakel ubur-Ubur mengandung bisa yang bisa melumpuhkan binatang pemangsa bahkan manusia. Beberapa jenis umur-umur bahkan bisa membunuh manusia dalam hitungan menit dengan melumpuhkan otot jantung sehingga darah tidak terpompa ke seluruh tubuh.

Mau lihat salah satu jenis ubur-ubur cantik yang ada di sini? Ini jenis ubur-ubur perairan laut dingin https://www.youtube.com/watch?v=doEeLIjqOto&feature=youtu.be

Tapi ada satu ubur-Ubur yang tak beracun sama sekali. Ubur-ubur ini beradaptasi dengan habitatnya. Saat ia tak memiliki predator yang mengancam nyawanya, perlahan-lahan melewati waktu yang lama, mungkin puluhan atau ratusan tahun akhirnya bisanya menghilang dan kita bisa berenang dengan aman di antara mereka. Habitat mereka adalah sebuah danau Crater yang terbentuk dari kawah gunung berapi yang sudah tak aktif. Dan ubur-ubur itu adanya di Derawan, Kalimantan. Allahuakbar! Maha Besar Allahdengan segala ciptaannya yang istimewa.

Sementara Biota laut dari negara tropis lebih berwarna-warni dengan bentuk yang lebih variatif. Ada ikan singa (Lion Fish) atau dikenal di Indonesia sebagai ikan duri pengantin yang berwarna oranye atau merah darah menyala dengan duri - duri tajam beracun yang mematikan. Ada pula sejenis ikan yang malas bergerak yang hidup di dasar samudra berwarna ungu tua bernama kettle Fish Yang jarang sekali bergerak, hidup di laut air dalam. Semakin ungu warna permukaan kulitnya semakin banyak racun yang tersimpan di dalamnya. Selain itu makhluk ini jago bermimikri menyamar sesuai habitatnya agar tak terlihat oleh hewan pemangsa. Mungkin ini bisa jadi pelajaran buat manusia, jika ingin selamat lebih baik memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dengan lingkungan dan jangan menonjolkan diri karena akan diwaspadai orang lain sebagai musuh yang pada akhirnya menjadi target mangsa.

Ada pula kura- kura albino yang besar sekali, beberapa kali melayang di perairan sayang saya tak sempat menangkapnya dalam kamera. Kura-kura itu memilih bermeditasi di dasar akuarium daripada menampakkan Pesonanya saat ingin diabadikan. Kura-kura yang rendah hati :)

Oh ya, ada pula beberapa ikan yang akan kita kenali sebagai ikan dalam permainan Feeding Franzy, berwarna abu-abu, hijau dan kuning. Begitupun Leonard Sharp, namun ukurannya masih kecil jadi belum terlihat menakutkan saat wajahnya meringis menatap kita. Tapi di akuarium ini mereka hidup rukun berdampingan, tidak saling memakan seperti di game terkenal itu.

Satu lagi,.... Dari semua Biota laut yang kami lihat hari itu, ikan badut (Clown Fish) berwarna oranye berselang sering warna hitam yang lincah bergerak di antara anemon cantik yang menjadi rumahnya itu adalah ikan yang paling terkenal dan paling dikenali pengunjung di sini. Tahu kan siapa dia...?

Betul sekali! Dialah Nemo, si ikan mungil yang menggemaskan yang mengarungi lautan untuk menemukan petualangan baru.

Sampai bertemu di kisah- kisah selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun