Kami adalah anak anak yg ditinggalkan
Entah kepada siapa kami boleh memanggil "ibu"
Karena mereka yg datang menghampiri
Tidak membawa kasih sayang ibu kepada anak kandungnya
Mereka datang menatap dengan iba
Memberi atas dasar kasihan
Bukan rindu dan cinta naluri ibu kandung
Hari berlalu bulan pun pergi
Seiring teriakan cela menghias hari kami
Anak anak yg ditelantarkan ibu
Dibuang dalam kardus berteman dingin
Diendus anjing anjing lapar dan tikus tikus selokan
Katanya kami anak haram dan terasuki setan
Tak ada satu orang dewasa pun
Yg mau dipanggil orang tua atas kami
Diantaranya memicingkan mata
"Pergi! Kau bikin sial untuk kami"
Itu kata yg keluar dari mata
yg mencela  kami yg  terbuang
Tahukah kalian setiap malam kami berdoa
Kepada siapa yg kalian sebut Tuhan
Agar suatu hari ada orang tua yg datang
Menatap kami dengan senyum manis tersimpul.. kemudian merangkul.. memeluk kami
Merasakan hangatnya pelukan kasih
Dari orang dewasa kepada anaknya
Dirangkul, diusap kepala kami dan ditepuk punggung kami
Ketika kesal dan tak tahan untuk menangis
Sungguh.. bukan kami yg meminta terlahir seperti ini
Bukan kami yg memilih untuk hidup seperti ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H