Mohon tunggu...
Amas Mahmud
Amas Mahmud Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Melihat mendengar membaca menulis dan berbicara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan Gubernur Gagal

8 Mei 2022   17:14 Diperbarui: 8 Mei 2022   17:15 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan (Dokpri)

Kemampuan komunikasi dan kesantunannya membuat Anies berhasil merajut kebersamaan di Jakarta. Tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, mulai satu persatu mengakui kepedulian Anies. Mereka mengerti niat dan kerja Anies dipersembahkan sepenuhnya untuk rakyat.

Yang menggembiraka lagi, Anies Baswedan menjadi Gubernur yang hartanya tidak bertambah saat pandemi Covid-19. Gubenur di daerah lain malah meningkat drastis kekayaannya. Jika dihitung PAD, kemudian APBD Jakarta sangat besar. Kalau Gubernur rakus, sudah pasti memperkaya diri.

Jauh berbeda dengan Anies. Selain sederhana, perlakuannya yang terbuka terhadap semua lapisan rakyat membuat ia layak disanjung. Tidak mudah. Pemimpin yang memiliki pikiran cerdas, progresif, juga lengkap, sosok akademis santun ini tahu betul bahwa dirinya sedang dicari-cari kesalahannya. Momentum Pilpres sudah di depan mata.

Nama Anies berada dideretan tiga besar sebagai calon Presiden pilihan rakyat Indonesia. Elektabilitas Anies dinilai terus meroket. Diberbagai tempat pemimpin yang mengedepankan adab dan nurani itu selalu meminta doa rakyat. Tak malu meminta tolong rakyat untuk membantunya.

Begitu sejatinya pemimpin. Anies Baswedan memberi contoh yang tepat bagi Kepala Daerah atau pempin publik lainnya di Indonesia, bahkan Dunia tentang adab pemimpin. Karena posisi pemimpin hanyalah budak, pesuruh rakyat. Itu sebabnya, wajar ia mengibah memohon bantuan rakyat untuk membangun daerah.

Tatapannya yang sejuk. Wajah penuh senyum, kejujuran membuat rakyat sayang. Ia menjadi magnet. Terpaut hatinya rakyat untuk mendukung Anies. Tutur katanya yang lembut, mempesona, ditambah dengan sikap tawadhu. Membuat Anies menjadi aset luar bisa. Menjadi penting bagi republik Indonesia tercinta. Anies tampil apa adanya, dicintai banyak orang.

Modal penggemblengan paling berpengaruh, membekas pada dirinya ialah dia terlahir dari keluarga terdidik. Intelektual dan religius, terbentu dengan disiplin. Kalau masih ragu, silahkan dilacak masa kecilnya. Bagaimana Anies diperlakukan di rumah, cara itupula yang dilakukannya di luar rumahnya. Kelembutan menjadi ciri kepemimpinannya. Visi misinya tentang pembangunan sangat jelas.

Menjadi mahasiswa, Anies berprestasi dan disiplin. Walaupun dalam beberapa tayangan, cuplikan inspiratif, kesaksian disampaikan teman-temannya. Bahwa Anies semasa Sekolah tergolong "nakal", suka berkelahi. Sama seperti anak-anak lainnya. Rasa ingin tahu, bergaul bersosial dilaluinya. Situasi lingkungannya membuat Anies menjadi begitu teguh dalam pendirian.

Jiwa "pemberontakan" terhadap sistem pendidikan yang dinilai tidak pro terhadap pengembangan potensi siswa sudah terlihat sejak itu. Anies berani melayangkan protes atas apa yang tidak ia sukai. Itu dilakukannya di bangku Sekolah. Secara cerdas dan terhormat disampaikannya.

Ikut berdemonstrasi di jalanan, pernah dilewatinya. Karena Anies kader terdidik di kampus alternatif seperti HMI. Jiwanya terbiasa dengan dialektika, kepekaannya terbentuk. Tidak mau kompromi melihat penindasan. Perlawanan pada borjuis, selalu terjaga. Yakinlah, Anies tak akan khianati rakyat. Anies tak mau rakyat dimarginalkan. Praktek perbudakan tentu ditolaknya. Menurutnya nilai-nilai kemanusiaan tidak boleh direduksi.

Anies mengerti cara mengorganisir rakyat. Terlatih berorganisasi sejak siswa hingga mahasiswa. Anies yang dicurigai agen Timteng "Timur Tengah", boneka Asing tidaklah mungkin itu benar. Pikirannya yang luas dan kadang dicurigai sebagai penganut paham liberal membuat Anies sukar dikendalikan. Dibuat takluk apalagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun