Mohon tunggu...
Amas Mahmud
Amas Mahmud Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Melihat mendengar membaca menulis dan berbicara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Esensi Puasa dan Episode Jokowi 3 Periode

2 April 2022   14:39 Diperbarui: 2 April 2022   19:34 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi saat shalat berjamaah (Dok. Tempo.co)

Selanjutnya. Untuk konteks kepemimpinan, kita perlu membaca tiga pilar kecerdasan manusia. Diantaranya kecerdasan intelektual (Intelligence quotient) atau IQ. Kedua, kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ). Melengkapi kecerdasan tersebut, kaum intelektual juga sering menambahkan dengan kecerdasan transendental (TQ).

Harapan publik, pemimpin kita mesti menerapkan IQ, EQ, SQ, dan TQ secara baik. Harus terintegrasi, terinternalisasi dalam diri umat Islam. Insya Allah, bulan puasa Ramadhan 1443 Hijriah membuat kita semua mengintrospeksi diri. Terlebih pemimpin kita di republik Indonesia tercinta. Bulan puasa mendidik kita untuk bermuhasabah, agar bisa menjadi manusia-manusia unggul.

Perubahan seperti ini yang substantif. Hakikat dari perubahan sosial, menang harus diawali dan dimulai dari perubahan diri pribadi. Puasa mengajarkan kita untuk jujur dan taat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku. Baik itu Al-Qur'an, Al-hadis bagi umat Islam maupun konstitusi, atau regulasi negara.

Bulan Ramadhan merefleksikan diri kita untuk menjadi lebih baik. Perbaikan terus-menerus perlu dilakukan. Sehingga kelalaian, kesombongan kita dapat diredam. Sebab sifat manusia selalu meniru dan menyukai hal-hal positif.

 Lantas, Bagaimana dengan Jokowi 3 Periode?

Bisa jadi kerakusan yang merupakan sifat binatang dan setan, dicekoki dalam pikiran Presiden Jokowi. Godaan untuk mempertahankan Presiden menjadi 3 periode atau menambah satu, dua, atau tiga tahun pemimpinan Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia.

Sikap monopoli dan serakah, akan menghancurkan manusia. Yakinlah itu. Kita berharap dan turut mendoakan agar Presiden Jokowi serius, sungguh-sungguh, serta jujur menolak wacana Jokowi 3 periode.

Tidak lagi menyiapkan dan menyodorkan alasan apapun. Menolak usulan penambahan masa jabatan bagi Jokowi, kita harapkan dilakukan Jokowi. Skenario pura-pura, dengan alasan jika rakyat menghendaki tidak digunakan lagi.

Karena alasan itu hanya akan membuat rakyat muak. Rakyat pasti tahu, bahwa itu strategi akal-akalan. Jangan sampai Asosiasi Kepala Desa, pemerintah daerah, organisasi pengusaha, hingga dukungan organisasi Cipayung plus teriak perpanjangan masa jabatan Jokowi, lalu Presiden Jokowi menerimanya. Pola-pola seperti itu telah diketahui publik.

Berhentilah menggunakan dalil, demi rakyat untuk menambah masa jabatan Presiden. Kalau hanya teriakan-teriakan kecil yang mengatasnamakan rakyat, pasti banyak. Dan bisa dilakukan kelompok pencari duit. Atau kelompok nasi bungkus, dan kelompok nasi kotak.

Kita mendoakan, agar bulan Ramadhan 1443 Hijriah membuat Jokowi hijrah dari sikap mau memperpanjang masa jabatan. Ke pemikiran dan sikap demokratis, negarawan. Yakni menolak perpanjangan masa jabatan dalam bentuk apapun. Jokowi jangan sampai ikut skema politik LBP cs.

Contoh teladan dari Jokowi sangat diharapkan rakyat. Ketika khilaf, lalu mengikuti bujukan penambahan masa jabatan Presiden, atau memberi ruang Amandemen UUD 1945 untuk Jokowi maju bertarung di Pemilu 2024 lagi. Tolak dan tolak pandangan oligarki totaliter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun