Mohon tunggu...
Amas Mahmud
Amas Mahmud Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Melihat mendengar membaca menulis dan berbicara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membumikan Gerakan Literasi

28 Februari 2022   15:03 Diperbarui: 28 Februari 2022   15:12 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkaitan dengan tradisi literasi juga. Soekarno, Presiden pertama Indonesia pernah mengatakan bahwa tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya. Betapa luas, tanpa tersekat waktu ternyata kekuatan literasi itu.

Bahkan Buya Hamka, seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia (1908-1981), menggambarkan terkait literasi dalam kalimatnya. Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik. Artinya, membaca juga harus dibarengi dengan proses berfikir dan menulis.

Seperti disampaikan Albert Einstein, Ahli Fisika dari Jerman dan AS (1879-1955), dikatakannya orang yang terlalu banyak membaca dan terlalu sedikit memakai otak akan jatuh kepada kebiasaan malas berpikir. Kita berikhtiar meyelaraskan itu. Membunuh kultur buruk malah mikir, dengan cara meningkatkan semangat menulis. Membaca, berdiskusi, dan menulis merupakan satu rangkaian.

Spirit kita membangun literasi sejatinya berada dalam satu frekuensi. Berfikir mandiri, juga futuristik. Semoga kedepan lebih banyak lagi bermunculan Kampung Literasi. Yang menjadi proyek perubahan kita semua. Masyarakat di pelosok Desa, maupun di Kota terdukasi dengan baik, dan merata.

Atau Desa/Kelurahan yang menjadi pilot project, atau role model bagi gerakan literasi di Indonesia. Pemerintah juga tidak pasif, tidak menutup mata untuk memberi support terhadap gerakan tersebut. Memperkuat Indonesia, memang harus memperkuat sumber daya manusia. Anak-anak bangsa segera diberi modal, belajar meliterasi dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun