Mohon tunggu...
Amas Mahmud
Amas Mahmud Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Melihat mendengar membaca menulis dan berbicara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Yaqut, Menteri Terbaik di Dunia

25 Februari 2022   11:06 Diperbarui: 25 Februari 2022   11:23 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaqut Cholil Qoumas punya nyali yang layak diberi dua jempol. Pemberani, inovatif, dan tidak takut resiko. Pandangannya yang terbuka membuat sebagian pihak menduga dirinya sekuler. Menteri di era Jokowi-Ma'ruf yang terhitung banyak mendapat penolakan masyarakat, Yaqut mendapat peringkat teratas.

Selain menaikkan biaya Haji di tahun 2022. Ada lagi kejutan dari kebijakan Yaqut. Benar-benar visinya menjadikan Agama sebagai inspirasi konsisten dijalankan. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, Yaqut berjuang keras untuk visi tersebut.

Setelah dilantik sebagai Menag, Yaqut mengatakan siap menjadikan agama sebagai inspirasi. Agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik. Baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain. Begitu pandangan Yaqut.

Boleh jadi, Yaqut bercita-cita meninggalkan legacy bagi masyarakat Indonesia. Menag mau menjadi Menteri terbaik di dunia. Itu sebabnya, makin banyak masyarakat menolak kekonyolan kebijakannya, Yaqut tetap jalan terus. Percaya diri, pantang minta maaf.

Usul saya, Yaqut dipromosi dan diangkat sebagai duta Toa. Kelasnya sudah mendunia untuk urusan ini. Rupanya Yaqut senang kontroversi dan klarifikasi. Melalui medium itu, dirinya makin diingat publik. Potensinya untuk menjadi Menteri terbaik di dunia mulai terlihat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun