Mohon tunggu...
Amas Mahmud
Amas Mahmud Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Melihat mendengar membaca menulis dan berbicara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rekonstruksi Kesadaran Elit, Respon atas Tulisan AM Hendropriyono

1 Februari 2022   13:02 Diperbarui: 1 Februari 2022   13:54 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerawanan yang terjadi di masyarakat tidak lain adalah potret dari lemahnya penegakan hukum yang adil. Selain keteladanan pemerintah yang tidak maksimal. Masyarakat seperti kehilangan identitas sebagai warga negara yang taat hukum. Ini disebabkan karena penegakan hukum di republik ini masih bersifat tebang pilih.

Segeralah Presiden Joko Widodo memperbaiki kekurangan yang ada. Tindakan pengeroyokan di tengah masyarakat merupakan kegagalan dari pemerintah untuk memberi kenyamanan bagi masyarakat. Rubahlah fenomena saling keroyok. Jangan dibiarkan. Masyarakat butuh panutan, perlu diselamatkan dari ragam penyakit sosial. Ya, saling keroyok merupakan penyakit sosial (patologi sosial).

Seluruh penyakit sosial dipicu dari minuman keras, kemiskinan, kerakusan, dan kesenjangan sosial lainnya. Dimana perilaku sejumlah warga masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat lainnya. 

Permasalahan tersebut yang melingkupi wajah buram Indonesia. Pemerintah mesti serius menyelesaikan problem dasar tersebut, agar Indonesia lebih maju.

Tentu tidak parsial, dipermukaan dan ringan-ringan saja artikel (tulisan) AM Hendropriyono yang dijuluki the master of intelligence ini. Menjadi Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia tentu membuat penulis matang, juga lengkap pemikirannya dalam membaca situasi lapangan. 

Hal itu yang membuat kualitas dirinya mengomentari gejala dan realitas sosial dengan latar yang kuat. Dilain pihak, beliau perlu diingatkan agar tidak mengabaikan sisi yang kurang dari peran pemerintah saat ini. Sekarang dan kedepan, kekurangan itu mesti ditutupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun