Mohon tunggu...
Amas Mahmud
Amas Mahmud Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Melihat mendengar membaca menulis dan berbicara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Duet Anies-Gibran Vs Ganjar-Puan

21 Januari 2022   07:59 Diperbarui: 21 Januari 2022   11:26 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan dan Gibran (Dokpri)

Tentu head to head hanya akan menguntungkan elit pemerintah saat ini. Kemudian pada segmen tersebut demokrasi tidak benar-benar menguntungkan. Masih dikebiri, mestinya lebih banyak Capres itu lebih baik untuk keselamatan dan kesehatan demokrasi. Jangan demokrasi hanya diatur satu dua orang. Tak boleh diatur kaum oligarki yang rakus.

Kecuali ada kuda hitam. Yang tiba-tiba mencuat, dimunculkan atau diciptakan Presiden Jokowi Cs dimenit terakhir. Hal itu menjadi kejutan politik. Di politik memang begitu, ada saja skenario di atas skenario. Kita lihat saja nanti, makin dekat hari H Pemilu (2024), makin menarik saja isu, opini dan realitas politik yang kita temukan.

Untuk memenangkan Pilpres 2024, semua elit politik akan siap melakukan apa saja. Misalkan berkoalisi dengan lawan politik, menghianati mitra koalisi. Semua dapat dilakukan.

Benarkah nanti akan ada duet Anies - Gibran, Wali Kota Solo itu?. Kita belum bisa memastikan. Untuk sekedar memprediksi boleh saja dilakukan. Kan namanya politik selalu ada kemungkinan.

Politik kita makin bernuansa. Bila terjadi skema tiga pasangan calon. Jika muncul nama Airlangga Hartarto - Sandiaga Salahudin Uno atau Agus Harimurti Yudhoyono - Sandiaga Salahudin Uno. Berarti demokrasi kita dari sisi ketebukaan mulai mengalami progres. Seperti itulah yang dirindukan rakyat.

Dalam prediksi saya pertarungan sengit akan terjadi ketika Anies - Gibran, atau Anies - Erick melawan Ganjar - Puan. Kecuali konstalasinya disetting seperti skenario Pilgub DKI Jakarta silam terjadi. Dimana Anies harus disandingkan dengan Sandiaga Uno.

Narasi Kadrun atau "Kampret" vs Cebong dipastikan hilang di tahun politik 2024. Kenapa demikian?, Karena kawin-mawin kepentingan politik akan terlahir baru. Nikah siri, nikah mut'ah, nikah yang sah secara agama dalam perspektif politik kali ini akan diresmikan atau dilembagakan secara negara. Artinya, perkawinan kepentingan kampret dan cebong akan terwujud.

Satu penanda positifnya terlibat dari masuknya Prabowo Subianto dalam Kabinet Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Akan ada pendekatan, langkah upaya selanjutnya. Sekiranya begitulah gambaran politik, tidak ada konflik yang abadi. Politik selalu dinamis, dan terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun