Mohon tunggu...
Maruli Andi
Maruli Andi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Korupsi Pajak BCA: Masih Layakkah BCA Mendapatkan Penghargaan Terbaik?

17 Juni 2016   09:37 Diperbarui: 17 Juni 2016   09:47 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih menyimak tentang korupsi pajak PT Bank BCA? kini penulis tertarik menulis tentang BCA yang mendapatkan penghargaan sebagai bank terbaik di tahun 2016 untuk kategori bank umum dengan aset di atas Rp. 100 T dalam investor Best Bank 2016. Loh, kenapa bisa ya mendapatkan penghargaan terbaik padahal kasus korupsi pajak PT Bank BCA saja belum selesai.

Usut punya usut, penghargaan terbaik sebagai bank umum dengan aset di atas Rp. 100 T tersebut konon tidakterlepas dari kinerja PT Bank BCA yang semakin moncer sepanjang triwulan I 2016. Penasarankan? Konon katanya perolehan laba bersih PT Bank BCA semakin meningkat sebesar 11,1% menjadi Rp. 4,5 T dari periode sebelunya sebesar Rp. 4,1 T.

Wah laba tersebut besar sekali ya, tapi bagaimana dengan kasus korupsi pajak PT Bank BCA yang kini semakin menyurut saja penyelesaiannya? Mengingat kasus korupsi pajak PT Bank BCA yang melibatkan mantan Ketua BPK yaitu Hadi Poernomo . Hadi Poernomo ditetapkan sebagai tersangka karena mengubah keputusan pembayaran keberatan pajak PT Bank BCA.

Hadi Poernomo mendapatkan surat hasil telaah dari Direktur PPh atas pengajuan keberatan pajak PT Bank BCA kepada DJP (Direktorat Jenderal Perpajakan). Hasil telaah tersebut berisikan bahwa pengajuan keberatan pajak PT Bank BCA tersebut ditolak. Namun, sehari sebelum jatuh tempo, Hadi Poernomo mengirimkan nota dinas kepada Direktur PPh untuk mengubah hasil telaah tersebut yang sebelumnya ditolak menjadi diterima sepenuhnya.

Sangat terlihat kejanggalan yang terjadi yaitu Hadi Poernomo mengubah hasil telaah tersebut sehari sebelum jatuh tempo pembayaran. Hal itu, membuat Direktur PPh tidak bisa melakukan apa-apa lagi sehingga mau tidak mau harus diubah berdasarkan nota dinas Hadi Poernomo tersebut. Selain itu, kejanggalan terlihat dari bank-bank lain yang memiliki kasus sama pengajuan keberatan pajaknya ditolak namun PT Bank BCA diterima sepenuhnya.

Namun apa yang terjadi? Konon saat ini PT Bank BCA akan konsisten mempertahankan prestasi sebagai bank terbaik tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan kerja keras dari seluruh keluarga PT Bank BCA. Hal itu tentunya membuat termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kontribusi yang positif pada negara.

Sebaliknya, kasus korupsi pajak PT Bank BCA yang semakin menyurut ini tak pernah ada pembahasan terbaru ketika diserahkannya ke MA, apakah masih layak PT Bank BCA mendapatkan kategori bank terbaik atas kinerjanya namun kasus yang belasan tahun hingga kini tak kunjung selesai. Mungkin akan lebih baik mendapatkan penghargaan terbaik dalam melakukan korupsi pajak PT Bank BCA.

Mengingat kasus tersebut yang semakin menyurut saja, semoga dengan adanya perhatian pemerintah yang konon katanya kasus tersebut sudah diserahkan ke MA,maka dapat terselesaikan juga secepatnya.

Sumber:

http://skalanews.com/detail/korupsi/251726-KPK-Masih-Ingin-Usut-Kasus-Korupsi-Pajak-BCA

www.batampos.co.id/2016/06/15/bca-kembali-raih-predikat-bank-terbaik-2016/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun