Tahun 2020 telah menjadi tahun yang cukup berat untuk dijalani oleh hampir seluruh masyarakat dunia, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Hal ini bermula di penghujung tahun 2019, tepatnya pada tanggal 1 Desember 2019 di Kota Wuhan-Tiongkok. Pada saat itu terjadi sebuah wabah penyakit yang sangat menggemparkan seluruh warga masyarakat Tiongkok, bahkan masyarakat dunia. Ya, wabah penyakit itu ialah wabah coronavirus atau yang kita kenal dengan Covid-19. Dalam beberapa waktu saja sudah banyak warga kota Wuhan yang terinfeksi oleh virus ini. Virus Covid-19 ini lalu menyebar ke negara-negara lain. Penyebarannya yang sangat cepat dan tidak dapat di prediksikan ini akhirnya membuat World Health Organization (WHO) menetapkan status virus Covid-19 sebagai pandemi, tepatnya pada tanggal 11 Maret 2020.
Seperti yang kita ketahui, virus ini menyebar secara cepat ke hampir seluruh belahan dunia, tidak terkecuali Negara Indonesia. Di Indonesia sendiri, perkembangan penyebaran virus ini sangatlah cepat, yang dimana jumlah laporan mengenai kasus penularan semakin bertambah dan bertambah lagi setiap harinya. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan gangguan di seluruh sektor-sektor kehidupan, baik dari sektor sosial, ekonomi, politik, bahkan budaya di Indonesia. Seluruh rencana kegiatan menjadi terganggu dan menghasilkan banyak sekali kerugian.
Lantas bagaimana hubungan antara pemuda dengan adanya pandemi ini?. Hubungan antara para pemuda dengan pandemi ini dapat kita lihat dari bagaimana peran aktif para pemuda dalam menangani situasi pandemi ini. Di masa pandemi sekarang ini pemuda harus tetap bisa berkontribusi dalam menangani virus ini. Pemuda bisa menjadi bagian dari sebuah upaya pemutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Namun seperti yang kita tahu juga tidak mudah untuk bisa membujuk seseorang agar sama dengan kita.
Salah satu yang dapat dilakukan oleh para pemuda di tengah pandemi ini yaitu tidak berkerumun atau tidak berkumpul dalam hal-hal yang tidak penting, jika memang harus berkerumun karena sebuah hal yang sifatnya urgent, hendaknya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Kita masih bisa melihat memang tidak semua bagian pemuda ini peduli terhadap yang sedang terjadi, terbukti dengan kita masih bisa menjumpai banyaknya pemuda yang berkerumun hanya untuk sekedar “nogkrong-nongkrong aja”.
Selain itu sangat disayangkan karena kita bisa melihat ternyata masih banyak pula bagian dari pemuda ini yang tidak menghiraukan atau tidak peduli dengan adanya pandemi Covid-19. Ini dapat dilihat dengan tidak sedikitnya para pemuda yang masih menganggap bahwa adanya virus Covid-19 ini hanyalah bualan saja karena mereka yang tidak menjalankan protokol kesehatan ini ternyata tetap sehat-sehat saja. Padahal tanpa mereka sadari sebenarnya memang virus ini akan menyerang orang yang memiliki imun yang rendah. Sedangkan para pemuda ini tentu saja masih dalam usia muda dan tentu saja pada usia muda ini pembentukan imun tubuhnya lebih kuat. Namun kenyataannya para pemuda ini akan tetap bisa menularkan virus Covid-19, yaitu dengan menjadi carrier virus tersebut. Bagaimana maksud carrier tersebut?, ya carrier dalam hal ini adalah pembawa yang dimana seorang pemuda ini sebetulnya memang telah terjangkit virus Covid-19 tetapi virus tersebut tidak bereaksi terhadap dirinya karena si pembawa ini memiliki imun yang kuat. Bahayanya disini adalah ketika carrier ini bertemu dengan orang lain yang imunitasnya lemah, seperti orangtua dan anak-anak maka virus ini akan hinggap ke mereka dan dengan imunitas yang seperti itu maka virus Covid-19 ini akan menjangkiti mereka. Betapa mengerikannya bukan ketika orang lain yang akan menanggung akibatnya?.
Mengingat para pemuda yang pada dasarnya adalah agen of change atau agen perubahan dalam masyarakat, maka diharapkan bisa tetap memberikan hal-hal positif dan turut mendukung upaya pemutusan rantai penularan Covid-19. Sebagai individu yang digolongkan sebagai individu yang kreatif, inovatif dan tidak pantang menyerah untuk mencoba hal baru yang positif dengan rasa kaingintahuan yang cukup tinggi, seorang pemuda dapat memaknai sebuah situasi yang sedang terjadi dengan hal-hal yang positif dan tentunya membangun.
Para pemuda ini dapat memaknai situasi pandemi Covid-19 dengan beragam hal. Yang pertama mereka dapat memaknai situasi pandemi ini dengan mengupayakan peningkatan keterampilan dan kapasitas diri, yaitu dengan mereka bisa mengembangkan potensi diri mereka secara mendalam dengan memanfaatkan situasi yang ada, seperti yang kita tahu selama berlangsungnya pandemi Covid-19 ini banyak daerah di Indonesia yang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan menghimbau masyarakat untuk sebisa mungkin tidak berkegiatan di luar rumah.
Selanjutnya para pemuda ini mungkin dapat melakukan kegiatan-kegiatan atau hobi mereka yang selama ini sulit untuk dilakukan karena keterbatasan waktu. Di masa pandemi dengan adanya kebijakan PSBB pula mereka akan sangat banyak memiliki waktu dirumah yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi mereka yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di waktu-waktu tertentu saja.
Para pemuda juga dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan kegiatan yang menghasilkan uang, misalnya membuat usaha-usaha yang bisa dijalankan secara online entah usaha di bidang jasa, kuliner, atau usaha-usaha lainnya. seperti yang kita ketahui juga di masa pandemi ini perekonomian menjadi susah. Dengan adanya kesempatan untuh ber-usaha ini maka diharapkan akan sedikit banyak membantu menghasilkan uang.
Para pemuda ini dituntut agar bisa tetap produktif di situasi apapun, termasuk dalam situasi pandemi Covid-19. Para pemuda yang pada hakikatnya adalah agent of change masyarakat haruslah bisa membantu para masyarakat dengan memberikan beragam solusi dan jangan sampai menjadi pembuat masalah dalam masyarakat. Pemuda adalah harapan bangsa, semua cita-cita dan tujuan suatu bangsa ada di tangan para pemuda. Apa yang dikerjakan oleh mereka akan membawa dampak besar bagi masyarakat dan negaranya di masa depan nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H