Mohon tunggu...
Amarsha Auranada
Amarsha Auranada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

enfj

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Courage, Dear Heart

18 Juni 2024   19:55 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:07 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 foto oleh Buzzfeed https://pin.it/4hLR8Sl

Saya juga tidak akan pernah bisa memahami mereka yang memilih untuk berdiri bersama para penindas. Apa kepentingan mereka sehingga memutuskan untuk mengabaikan kemanusiaan? Mereka yang memegang posisi dan jabatan kekuasaan? Mereka yang hanya mengatakan "berpihak pada kemanusiaan" sebagai kata-kata kosong dan tidak ada tindakan yang dilakukan sama sekali?Apakah ini berarti mereka mengatakan ya untuk genosida dan berpaling dari Palestina?

Saya mengutuk mereka yang melakukannya.

Apakah mereka menyadari dan mengakui bahwa rakyat Palestina juga manusia seperti kita semua? Selama bertahun-tahun saya telah menyaksikan hal yang sama terus berulang-ulang terjadi, dengan sekarang tindakan genosida dilakukan di tanah Palestina. Tetap saja, tidak adakah yang berubah? Akankah semua ini berubah menjadi lebih baik? Untuk kehidupan dan kemakmuran rakyat Palestina di tanah mereka sendiri?

Can we still believe in humanity?

Mereka tidak bisa melarikan diri dan mengungsi. Rumah, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan bahkan tenda pengungsian dibom dan dihancurkan. Israel bahkan tidak mengizinkan air, obat-obatan, listrik, bensin, dan berbagai kebutuhan dasar manusia, yang merupakan hak-hak mereka, masuk ke Gaza. Masyarakat Palestina terperangkap di dalam penjara terbuka, di tanah mereka sendiri.

Mengapa masih ada orang yang menolak untuk mengambil sikap mengenai Palestina? Ketika semua informasi dan sumber-sumber, kebenarannya, dapat diakses hanya dengan sekali klik di smartphone kita?


Mengapa kita tidak melakukan hal yang sama untuk Palestina seperti yang kita lakukan untuk negara-negara lain yang pernah dan sedang menghadapi konflik dan perang? Bagaimana mungkin nyawa sekelompok orang lebih berharga dari yang lain? Bagaimana bisa mereka memperlakukan kehidupan orang-orang Palestina seolah-olah mereka kurang penting dari yang lain?

Can we still believe in humanity?

Meskipun keluarga saya sudah lama tidak memiliki koneksi dengan keturunan Arab kami, jauh di lubuk hati saya tahu bahwa saya akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kakek buyut saya, yaitu pergi dari Yaman. Sejujurnya, seandainya beliau memutuskan untuk tidak  datang ke Indonesia, saya tidak yakin saya akan berada di sini hari ini.

Anda tidak perlu menjadi seorang Muslim atau seseorang yang pernah mengalami perang, seperti yang dialami oleh rakyat Palestina selama 75 tahun, untuk berdiri bersama Palestina dan menggunakan suara anda untuk menyuarakan masalah ini, bukan? 

Hari ketika kita semua kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan berarti hari itu adalah akhir dari dunia. Anda hanya perlu menjadi manusia, itu saja sudah cukup, karena kita tidak bisa diam, tidak untuk hal-hal yang penting, karena PALESTINE MATTERS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun