"Warung ini juga sekaligus menjadi saksi bisu perjalanan Kota Temanggung," sebutnya.
Pengelola serta penjual yang bekerja di Waroeng Jadoel tersebut menganggap bahwa pandemi ini termasuk salah satu perjuangan yang harus mereka lalui.
"Mungkin awal tahun 2020 kemarin saat awal adanya pandemi warung ini juga merasakan dampaknya, mengingat orang-orang juga takut keluar. Terlihat dari pengunjung yang datang untuk makan, palingan hanya datang untuk membungkus makanan dan langsung pulang, itupun tidak sebanyak biasanya. Mungkin hanya 20 persen dari pengunjung biasanya," ujar Mak Tik.Â
Semakin berkembangnya zaman dan semakin canggihnya teknologi sudah banyak mengubah gaya warung makan menjadi lebih nyentrik serta modern. Namun warung ini tetap pada gaya jadulnya yang tidak berubah dari dulu. Hal itu tidak menjadikan warung makan ini kalah saing.
Namun kejadulan tersebut dapat pula menjadi kelemahan dikarenakan tidak mengikuti perkembangan zaman di mana memesan atau membeli makanan bisa melalui online.
"Warung ini merupakan warisan keluarga yang harus dijaga kekhasannya agar masih menggambarkan suasana keluarga serta menjadi bukti perjuangan keluarga mendirikan dan mengelola warung makan ini. Mungkin kendala yang dialami warung ini, karena masih menggunakan konsep jadul, adalah di bidang kecanggihan teknologi seperti memesan makanan secara online, sementara warung ini tidak memasang sistem seperti itu," kata Mak Tik.
Memang, kecanggihan teknologi sangat berpengaruh terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) khususnya makanan. Karena sekarang banyak aplikasi yang menyediakan layanan pemesanan melalui online seperti misalnya aplikasi GrabFood, Go-Food, Shopee Food, dan lainnya.
Awalnya Waroeng Jadoel memiliki nama Warung Sentosa. Ide nama Waroeng Jadoel sendiri muncul ketika banyak orang yang berdatangan menyebut warung tersebut warung jadul.
Memang seperti faktanya yang sudah berdiri sejak lama dan kesan jadul yang dimiliki warung tersebut sangat mencolok dari tampilan bagian depan warung maupun bagian dalam warung.
Mak Tik mengatakan bahwa sejak pertama berdiri hingga sekarang tidak banyak yang berubah. Tempat maupun tampilan yang tersedia saat ini masih sama seperti dulu saat pertama kali didirikan.