Mohon tunggu...
Amar junior
Amar junior Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby bermain bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gapura Berdesain Analogi oleh Mahasiswa UNTAG Surabaya

17 Juli 2024   01:10 Diperbarui: 19 Juli 2024   20:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

17 Juli 2024 -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Salah satu proyek unggulan tahun ini adalah perancangan gapura untuk Desa Kemasantani, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Proyek ini mengusung pendekatan arsitektur analogi dengan tema desa penghasil singkong dan keripik samiler.

Desa Kemasantani dikenal sebagai pusat produksi singkong dan keripik samiler, namun potensi ini belum terekspos maksimal kepada publik. Menyadari kebutuhan tersebut, subkelompok 7 dari KKN reguler 15 UNTAG memutuskan untuk merancang gapura desa yang tidak hanya berfungsi sebagai penanda batas desa, tetapi juga sebagai simbol identitas dan alat promosi bagi produk unggulan desa.

Proses perancangan desain dimulai dengan wawancara mendalam bersama perangkat desa Kemasantani. Dari wawancara tersebut, diketahui bahwa desa sudah memiliki rencana pembangunan gapura. "Desa kami memang memerlukan gapura sebagai penanda dan identitas. Kami sudah lama berencana membangun gapura, tetapi belum memiliki desain yang sesuai dan biaya yang pasti. Kehadiran mahasiswa UNTAG sangat membantu kami dalam merealisasikan rencana ini," ujar Kepala Desa Kemasantani.

Setelah memperoleh persetujuan, mahasiswa segera melakukan pengukuran jalan di batas desa yang akan menjadi lokasi pembangunan gapura. Proses ini merupakan langkah awal penting dalam proyek, memastikan desain yang dibuat sesuai dengan kondisi lapangan dan memenuhi kebutuhan desa.

"Gapura ini dirancang dengan pendekatan arsitektur analogi, yang menggabungkan elemen-elemen visual dari singkong. Harapannya, gapura ini tidak hanya mempercantik desa, tetapi juga menarik perhatian orang-orang yang lewat untuk mengenal dan membeli produk lokal kami," ujar salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini.

Melalui program desain gapura desa ini, mahasiswa UNTAG tidak hanya menyediakan desain arsitektur inovatif, tetapi juga memberikan gambaran biaya yang diperlukan untuk pembangunan gapura tersebut. Mahasiswa UNTAG berharap, dengan adanya gapura desa ini, Desa Kemasantani dapat lebih dikenal sebagai penghasil singkong dan keripik samiler, serta membantu meningkatkan ekonomi lokal melalui promosi produk-produk UMKM desa.

Gapura ini diharapkan akan menjadi landmark baru yang memperkuat identitas desa sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dengan demikian, proyek ini menjadi kontribusi nyata mahasiswa UNTAG dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan pengembangan ekonomi lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun