Belum lama ini netizen di seluruh Indonesia digemparkan dengan aksi viral seorang Youtuber atau Content Creator. Ferdian Paleka berhasil menarik perhatian khalayak berkat konten prank nya yang menjahili orang dengan memberi sembako dan kardus indomie yang berisi sampah kepada waria yang sedang mangkal dengan dalih sedang bulan Ramadhan.Â
Setelah menyelidikilebih  dalam beberapa hari terahir melalui berbagai media, ternyata Ferdian Paleka ini memang seorang FakBoi. Celakanya, si Paleka ini dalam beberapa kontennya begitu bangga akan ketololan dan kecabulannya.Â
Walaupun sebenarnya dia hanya satu dari sekian banyak Content Creator yang mengejar views dengan cara seperti itu, tetap saja hal itu membuat banyak orang kesal  kesal melihat ada orang yang bangga dengan kebodohannya.Â
Bukan rahasia umum lagi apabila konten-konten seperti itu lah yang laku keras di pasaran netizen Indonesia. Mereka pun seolah sepakat menamai konten semacam itu dengan label konten "pemersatu bangsa". Dari sini saja kita sudah bisa menakar kualitas berpikir netizen indonesia jauh dari kata High Value.Â
Konten konten para FakBoi ini, jika kita mau berpikir lebih jauh, justru semakin merendahkan harkat dan martabat perempuan. Para viewers dibuat terbiasa dengan konten konten seperti Challenge lepas baju, Challenge buka kancing, Challenge mandi basah dan lain-lain. Menyesakan sekali banyak yang tidak sadar bahwa hal tersebut hanya  menenggelamkan derajat dan harga diri seorang perempuan.Â
Sang konten kreator pun seolah mengajarkan kepada netizen betapa kerennya menjadi Playboy, betapa menawannya seorang pria apabila berhasil mabuk berdua dengan cewek dan betapa elegannya seorang pria jika berhasil meniduri seorang cewek.
Belum selesai dengan para Content Creator FakBoi, ternyata FakBoi dalam bentuk wanita juga menjamur. Wanita wanita cabul di Media Sosial tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi  para netizen hopeless yang tengah mencari asupan hormon mereka yang bergejolak.Â
Tidak sedikit juga Content Creator Cewek Cabul yang justru menginjak injak dan "memperjuangkan" emansipasi wanita sebebas bebasnya. Dengan bangganya mereka malah mengeksploitasi diri mereka sendiri dan menjadikan entah itu (maaf) pantat, paha dan susunya guna menarik perhatian viewers.Â
Masalah harga diri maupun marwah seorang wanita bukan lagi hal yang mereka pedulikan. Semua itu dilakukan demi satu tujuan, yaitu menjadi TERKENAL.
Sedihnya, para penonton para Content Creator tersebut di dominasi penonton yang masih belum baligh sehingga dengan mudahnya hal yang dilihatnya itu meresap dan dijadikan pandangan hidupnya.Â