Sudah takutkah kita sekarang?
Mereka bilang hantu Covid-19 ini  membunuh sistem imun kita, menyerbu paru paru dan membuatnya sulit untuk bernafas. Seketika menjadi suatu pandemi yang menghambur meluas bagaikan kebakaran dan menyulut malapetaka.Â
Tidak hanya itu, Covid-19 meneror keluarga serta teman teman kita entah itu kaya, miskin, tua, muda, terlupakan, hingga terkenal. Kenyataan yang sedemikian tragis mengarah pada suatu kegilaan, mereka bilang kegilaan ini belum pernah terjadi sebelumnya.Â
Social Distancing hingga lockdown berhasil menggelisahkan banyak orang, terdiam terkurung didalam rumah dalam tekanan. Perbatasan ditutup seirama dengan negara negara mendeklarasikan keadaan darurat.Â
Perekonomian mulai loyo dengan pusat perbelanjaan kosong, pasar saham jatuh, pekerjaan terbengkalai. Siapa yang menyangka bahwa ibadah hari minggu hingga sholat jumat ditiadakan?Â
Dunia sudah gila! Mungkin sekarang kita baru akan memaklumi fenomena seperti orang rela baku hantam hanya sekedar berebut tisu toilet, sesemprot hand sanitizer bukanlah sesuatu yang mahal dibanding uang jutaan, hingga orang bersin di muka yang berhak dianugerahi "yarhamukallah" sekarang justru akan menyebabkan ke"parno"an di lingkungan sekitar kita.
Terbukti virus corona berhasil memberikan kepanikan yang luar biasa kepada kita yang baru ingat bahwa "sekedar" mencuci tangan hingga bersih, olahraga rutin, istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi ternyata memiliki peran yang signifikan.Â
Rangkaian kegiatan mendasar tersebut pun kini memekik-mekik meraung raung di sekitar kita. Sebelumnya, orang terlalu sibuk dengan urusan masing masing sehingga harus corona sendiri yang turun tangan untuk memberitahu. Hal tersebut merupakan cerminan bahwa manusia itu kerap lupa akan hal hal "tidak penting" disekitarnya.Â
Padahal Corona bukanlah apa-apa dibanding wabah ini!
Khalayak manusia pun gentar dan bergidik menghadapi Corona dibanding "virus" yang sekian lama telah menjangkit yang sebenarnya lebih berbahaya dari corona itu sendiri. Â
Justru "virus" ini menyebar setiap menit melebihi bahaya pandemi, hidup jelas di sekitar kita, dan sulit sekali untuk terdeteksi hingga kebanyakan dari kita menganggapnya suatu yang umum. Â
Begitu umumnya sampau media yang digunakan oleh "virus" itu untuk menyebar adalah suatu yang sangat biasa, berupa layar TV, smartphone, radio, media cetak dan lainnya.Â