Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran.
SITUASI:
Kondisi yang Menjadi Latar Belakang Masalah: Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas XI SMA Negeri 5 Purwokerto ditemukan bahwa siswa cenderung memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung yaitu siswa cenderung cepat bosan dengan kegiatan belajar hal ini ditandai dengan siswa mengobrol dengan temannya saat pembelajaran berlangusng, bermain HP, siswa cepat menyerah apabila mendapati materi pelajaran yang dirasa sulit.
Apabila ada kesulitan dalam belajar siswa tidak bertanya, kurang semangat dalam belajar hal ini dapat terlihat dari antusias siswa dalam proses pembelajaran, perhatiannya tidak fokus pada tujuan pembelajaran, tidak ada keinginan untuk meningkatkan prestasinya disekolah. Setelah dieksplorasi dan dianalisis, ditemukan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah rendahnya motivasi belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang menarik.
Mengapa Praktik Ini Penting Untuk Dibagikan: Praktik baik ini penting dibagikan karena dapat memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas seorang guru dalam proses pembelajaran agar pembelajaran yang berlangsung dikelas tidak monoton dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai secara optimal.
Selain itu, praktik baik ini harapannya dapat menginspirasi guru pembelajar di seluruh pelosok negeri untuk terus melakukan pembaharuan dan inovasi serta mau untuk meningkatkan kreativitasnya dalam melakukan proses pembelajaran dikelas agar menjadi lebih bermakna dan mampu membentuk siswa menjadi individu-individu yang dapat menjadi solusi dalam permasalahan global.
Peran dan Tanggung Jawab Penulis dalam Praktik Ini: Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut serta sebagai guru dan fasilitator yang bertanggungjawab untuk mendesain pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menarik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
- Guru menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada saat PPI sesuai dengan materi pembelajaran, kondisi kelas, dan permasalahan yang dihadapi serta solusi yang ingin dicapai.
- Guru menerapkan semua rencana pembelajaran inovatif yang sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun.
- Mengkondisikan kelas dan menyiapkan alat atau media yang dibutuhkan seperti Proyektor, Laptop, Handphone, Tripod, PPT, LKPD, dan aplikasi pendukung.
- Guru bertanggung jawab penuh terhadap berjalannya kegiatan PPI.
TANTANGAN:
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yaitu:
- Belum terciptanya suasana kelas yang nyaman  dan menyenangkan untuk aktivitas belajar siswa;
- Kurangnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran;
- Tidak adanya interaksi yang aktif antar siswa dengan guru;
- Siswa tidak memiliki keinginan untuk belajar;
- Adanya pengaruh teman sebaya.
- Model pembelajaran yang digunakan kurang tepat.
Berdasarkan penyebab dari permasalahan diatas, tantangan yang dihadapi guru yaitu:Â
- Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti kamera, tripod, internet, ruang kelas
- Persiapan dan pengelolaan kelas membutuhkan waktu yang cukup lama
- Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
- Kemampuan peserta didik dalam memahami materi dan desain pembelajaran yang direncanakan oleh guru
- Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli.
- Peserta didik belum percaya diri untuk mengutarakan pendapatnya di depan kelas
- Metode dan  model pembelajaran yang digunakan harus mampu meningkatkan motivasi belajar peseta didik serta membuat peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu:
- Peserta didik (objek belajar)
- Amarinda Napitasari, S.Pd. pengajar utama di kelas (subjek belajar)
- Bapak Suyadi, S.Pd., Bapak Yoga Noviyanto, S.Pd., Ibu Riska Widyastuti, S.Pd., dan Ibu Isti'ana Luthfiyatun, S.Pd., rekan sejawat yang memberikan arahan, saran perbaikan, observer dalam proses pembelajaran dikelas serta tim dokumentasi kegiatan PPI.
- Ibu Erlien Retnoviyanti, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 5 Purwokerto
- Bapak Sahade, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Kasmawati, S.Pd. selaku Guru Pamong yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan dalam penyusunan rencana aksi.
AKSI
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
- Pemilihan media pembelajaran inovatif: Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran inovatif ini yaitu: Buku Ekonomi Kelas XI, laptop, printer, aplikasi Microsoft Office Word, Canva Power Point, Video pembelajaran, dan artikel tentang inflasi.
- Pemilihan model pembelajaran inovatif: Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. Adapun model pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu model Pembelajaran Based Learning (PBL). Proses pemilihan model ini yaitu: mencari referensi terkait model-model pembelajaran inovatif melalui berbagai kajian literatur terkait, mengidentifikasi kemampuan awal dan kebiasaan atau gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan dengan karakteristik materi inflasi.
- Meningkatkan motivasi belajar peserta didik: Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan RPP dan Lembar Kerja (LKPD) interaktif yang berpusat pada peserta didik terkait dengan Kompetensi dasar, Indikator, dan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada aksi 1 ini penulis memilih menggunakan model pembelajaran Project Based Leraning (PBL), menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti penggunaan LKPD dan PPT dari Canva. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran, dan LKPD yang berpusat pada aktifitas peserta didik. Proses dalam pelaksaan PPL ini juga di dampingi oleh observer yang merupakan guru di SMA Negeri 5 Purwokerto.
REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK
- Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap perbaikan proses pembelajaran yang biasanya telah dilakukan. Peserta didik menjadi antusias dalam proses pembelajaran karena mereka dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas tidak satu arah.
- Keefektifan dari aksi dan langkah-langkah yang dilaukan dapat terlihat dari pemilihan model pembelajarn inovatif yaitu Problem Based Learning (PBL) dan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran sehingga selain meningkatkan hasil belajar juga mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat antusias jika pembelajaran menggunakan model yang sangat menarik yaitu model PBL dengan penggunaan media videoÂ
- pembelajaran, LKPD, PPT yang menarik, karena hal tersebut berfungsi sebagai stimulus sehingga memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
- Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat, LKPD yang di buat merupakan LKPD yang interaktif serta keinginan peserta didik untuk menambah wawasan ilmu yang mereka peroleh dengan cara belajar yang berbeda (model Problem Based Learning ). Selain itu keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat sangat dibutuhkan dalam keberhasilan kegiatan PPI ini.
- Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran yang telah saya laksanakan, pembelajaran yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik, mudah dimengerti, asik, seru, menantang, dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya. Selain itu perlunya persiapan yang matang mulai dari penyususnan perangkat, pemilihan media, materi pendukung sangat menentukan keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran yang di inginkan. Setelah melakukan pembelajaran guru juga harus melakukan evaluasi dan refleksi agar proses pembelajaran berikutnya lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H