Mohon tunggu...
Ana Dewi
Ana Dewi Mohon Tunggu... -

Penyuka bidang humaniora, ekonomi, seputar IT, dan musik. Hidup itu ternyata terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kota Baru

7 November 2012   06:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:49 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Lakukan, jangan berhenti. Kota barumu menunggumu.”

“Apa kota baruku seperti di sini?, aku ingin tahu terawanganmu”, setengah bercanda aku mengatakannya.

“Kota ini tidaklah buruk, bukan juga tidak menyenangkan. Percayalah saja kota barumu berbeda.”

Kali ini aku yang tersenyum kecil. Dia lanjutkan yang tersisa.

“Tempat ini tempat berpijak untuk beberapa waktu. Kembali atau tidak ke sini itu nanti, jika kau masih punya ingin ke sini.”

Pikiranku menerawang ke kota baru. Begitu menggairahkan. Begitu meyakinkan jadi nafas hidup selanjutnya. Dan aku serasa telah berada di kota baru itu. Kota baru yang sungguh menawan, begitu emosional menyimpan kenikmatan tersendiri, kepuasan dan spirit yang seimbang. Lalu dia berpamitan tapi tak bercerita banyak. Sungguh tak terduga bertemu dia dan duduk di meja yang sama denganku untuk menit-menit yang tak lama, tak seperti dulu. Dia pergi. Aku berkomat-kamit doa untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun