Mohon tunggu...
A. Margana
A. Margana Mohon Tunggu... Akuntan - Seorang akuntan yang suka menulis

Menyukai filsafat, menulis fiksi, melukis, traveling, yoga dan jurnaling

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bahagia: Dari Sudut Pandang Film Dr Strange: The Multiverse of Madness

26 Desember 2024   17:23 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:24 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa kotornya tempat tersebut, apakah masih bisa disebut tempat suci?

Di akhir film, Stephen bertanya kepada Benedic Wong, The Sorcerer Supreme dari Kamar Taj "Are you happy?", Wong tidak bisa menjawabnya. Terkadang ia juga bertanya-tanya bagaimana kehidupannya di semesta pararel lainnya, namun ia memilih untuk bersyukur atas hidupnya saat ini, di sini, melayani semesta, dengan segala resiko dan masalah yang ia hadapi karenanya. 

Stephen pun membungkuk memberi hormat kepada Wong yang pada awalnya tidak mau ia lakukan.

Pada akhirnya, yang membebaskan kita dari semua rasa marah, sedih dan sebagainya adalah saat melepaskan diri dari kemelekatan atas keinginan, atas manusia dan benda-benda. Menjalani kehidupan dengan penuh iklas dan syukur, di sini, saat ini, barulah manusia dapat merasakan bahagia sepenuhnya.

Bagaimana konsep bahagia menurut saudara? Apakah hari ini sudah bahagia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun