Sukses, salah satu kata yang paling sering kudengar dari orang diluar sana terlebih lagi orang -- orang terdekatku. Disaat mereka mengatakan "semoga sukses" ataupun "sukses selalu", disitu aku merasakan beribu harapan mereka sampaikan demi kebaikanku. Aku melihat suatu kesuksesan itu bagaikan bilah tombak harapan yang dapat menghujam masa depan menjadi lebih baik ataupun anak panah yang siap melesat mengenai titik merah pengharapan.
Kata sukses juga selalu disandingkan oleh kebanyakan orang dengan kata cita -- cita, sebuah kata yang di dalam KBBI bermakna keinginan atau tujuan yang sempurna. Anggapan orang -- orang mengenai kesuksesan yang masih melekat hingga saat ini adalah ketika cita -- cita yang kita inginkan atau harapkan dapat terwujud. Namun sayangnya cita -- cita disini hanya diartikan sebagai suatu pekerjaan atau profesi saja, sehingga terlalu sempit jika dalam kesempatan hidup yang hanya sekali ini kita hanya memiliki satu tujuan yang sempurna yaitu mendapatkan pekerjaan atau profesi yang kita idamkan.
Tidak adil juga rasanya jika kesuksesan hanya diartikan demikian bagi mereka diluar sana yang dahulu sempat memiliki cita -- cita yang besar, yaitu menjadi tentara, dokter, polisi, guru, insinyur, hingga presiden, dan cita -- cita mereka tidak terwujud seperti yang mereka harapkan. Â Seakan -- akan hanya orang yang dapat mewujudkan cita -- citanyalah yang disebut orang sukses.
Sukses menurutku adalah ketika keinginan atau tujuan yang ada pada diri kita sebagai suatu jalan hidup merupakan keinginan atau tujuan yang baik demi kebermanfaatan bagi sesama. Sebagai insan yang telah menempuh pendidikan selama 13 tahun (TK,SD,SMP,SMA) lamanya dan sekarang juga sedang menempuh pendidikan tinggi, aku memiliki beberapa pengalaman sukses dalam empat jenjang pendidikan yang telah aku lalui dan pastinya tidak hanya berkaitan dengan cita-cita (pekerjaan).
Kesuksesan pertama yaitu pada jenjang TK atau taman kanak -- kanak tentunya, mungkin masih ada yang berpikir jika terlalu dini untuk sukses. Tapi, marilah kita berdamai dulu, bukankah pada saat proses pembuahan kita yang sedang membaca ini adalah orang -- orang yang pernah sukses pada saat itu ? atau pada saat belajar berbicara dan berjalan ? belajar makan sendiri ? memakai baju sendiri ? banyak sekali kesuksesan yang kita lupakan dimasa lalu saat kita pernah berjuang. Kembali lagi ke masa taman kanak -- kanak, masa dimana kesuksesan sederhana namun berharga pernah kulalui dimasa itu, hal yang kecil namun berat untuk dijalani oleh anak -- anak seusiaku saat itu yaitu berpartisipasi dalam gerak jalan.Â
Mengikuti gerak jalan merupakan momen dimana aku harus melawan kemanjaan terhadap alam dan menguatkan mental dihadapan keramaian. Selain gerak jalan, tentunya kesuksesan bagiku dan teman -- temanku semua pada saat taman kanak -- kanak adalah dapat menyelesaikan jenjang pendidikan tersebut. Bagaimana tidak, pasti telah banyak perjuangan yang kami lakukan dimasa itu, mulai dari harus selalu bangun pagi, belajar berinteraksi sejak dini, belajar mengenal hal -- hal yang mendasar, hingga menghabiskan waktu pagi yang tidak seperti biasanya.Â
Bentuk kebermanfaatan bagi sesama yang ada pada beberapa kesuksesan yang telah saya ceritakan tersebut adalah mengikuti gerak jalan merupakan suatu bentuk partisipasi dan apresiasi pada suatu acara dan kelulusan merupakan suatu hadiah bagi kedua orang tua serta guru yang telah mendidik kita.
Kesuksesan kedua yaitu pada jenjang SD atau sekolah dasar, dimana aku berhasil menjuarai lomba mewarnai mewakili sekolahku. Sederhana memang, tetapi bentuk kebermanfaatan disini adalah saya dapat membawa dan mengharumkan nama baik sekolah kala itu.
Kesuksesan ketiga yaitu pada jenjang SMP atau sekolah menengah pertama. Menurutku, salah satu kesuksesan yang bermanfaat bagi sesama pada jenjang ini adalah ketika aku mendapat kesempatan berada di posisi tiga besar nilai akhir pada saat acara kelulusanku. Prestasi atau kesuksesan ini tentunya tidak dapat aku raih sendiri, perjuangan orang tua, guru, keluarga, serta adanya teman -- teman yang membantu aku berproses memberikan arti bahwa prestasi atau kesuksesan tersebut merupakan suatu penghargaan terhadap mereka serta sebagai motivasi agar terus berjuang.
Kesuksesan keempat yaitu pada jenjang SMA atau sekolah menengah atas. Menjadi pengibar bendera pusaka atau biasa disingkat PASKIBRAKA merupakan suatu eksistensi pada masaku. Tidak hanya orang tinggi yang mencapai kriteria pengibar bendera, orang yang pendek dan dibawah kriteriapun mengidamkan menjadi seorang pengibar bendera.Â
Kesempatan menjadi pengibar bendera di tingkat kabupaten merupakan suatu kesuksesan yang juga bermanfaat bagi sesama, yaitu dapat ikut berpartisipasi dan mensukseskan acara sakral tahunan Negara Republik Indonesia, membawa nama baik sekolah sebagai perwakilan, membanggakan orang tua, serta memotivasi teman -- teman seperjuangan agar dapat berkesempatan juga menjadi seorang PASKIBRAKA.
Dari empat jenjang kesuksesan yang saya ceritakan tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa kesuksesan itu bertahap atau berjenjang dan pada setiap tahap atau jenjangnya memilik bentuk kesuksesan yang berbeda -- beda tergantung dari apa keiinginan atau tujuan seseorang dalam hidupnya. Namun yang terpenting dari tujuan hidup kita sebagai manusia adalah agar dapat bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu marilah kita senantiasa menebarkan benih -- benih manfaat pada diri kita dan orang lain disetiap tujuan hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H