Mohon tunggu...
Amaranggana Ratih Mradipta
Amaranggana Ratih Mradipta Mohon Tunggu... Lainnya - history graduates, bachelor of literature

culture, culinary, events and travel enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Sabtu Nonton] Penutup yang Sempurna Bagi The God of Mischief!

25 November 2023   12:00 Diperbarui: 25 November 2023   12:01 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[sumber: greenscene.co.id]

Bagi Anda penggemar setia Marvel, khususnya Loki, saya ucapkan turut berduka cita atas tamatnya musim kedua (dan mungkin musim terakhir) dari serial Loki. Sungguh petualangan yang sangat mendebarkan ya, berkali-kali akhir dari episode dalam serial ini membuat penonton penasaran sekaligus kesal karena harus menunggu satu minggu untuk kembali bertemu The God of Mischief. Namun secara keseluruhan, saya merasa sangat puas terhadap cerita dan perkembangan karakter Loki dalam serial ini, maupun di seluruh kehidupannya selama ini.

Loki yang selama ini kita kenal adalah dewa kejahatan dan tipu daya. Loki selalu menjadi kambing hitam di Asgard dan di bumi. Kemanapun Loki pergi, ia akan selalu menebar kesialan bagi siapapun yang berada di dekatnya, tidak terkecuali kakaknya, Thor, dewa petir. Namun di serial ini, Loki seakan 'tobat' dan menemukan jati dirinya, menemukan tujuan hidupnya, menemukan ilham dia ini sebenarnya mau menjadi dewa apa. Petualangan yang sangat menyenangkan, dan menurut saya Loki benar-benar menyelamatkan fase 4 dan 5 dari Marvel Cinematic Universe.

[SPOILER ALERT!]

Di musim satu, penonton dibuat menggantung karena setelah Sylvie membunuh Kang 'He Who Remains', timeline semakin bercabang tidak terkendali sehingga tidak dapat lagi masuk dan tertampung oleh temporal loom. Loki ditendang oleh Sylvie kembali ke Time Variance Authority (TVA) namun keadaan sudah berubah. Loki melihat patung Kang di TVA ini, bahkan Mobius dan B-15 tidak mengenalinya. Loki berada di universe lain! Di musim kedua, penonton diajak untuk mengikuti petualangan Loki mengembalikan keseimbangan multiverse dengan mencoba menahan temporal loom agar tidak meledak menampung cabang-cabang timeline.

Karakter baru yang diperkenalkan di musim kedua episode pertama ini adalah Ouroboros atau O.B., saya sangat senang melihat Ke Huy Quan kembali setelah Everything Everywhere All at Once (2022). Salah satu hal yang saya sangat kagumi mengenai Marvel adalah risetnya yang luar biasa, terutama pada mitologi, kejadian atau tokoh di dunia nyata, Ouroboros salah satunya. Ouroboros merupakan lambang kuno bergambar ular atau naga yang memakan ekornya sendiri. Ouroboros melambangkan keabadian, dimana sesuatu akan lahir dan mati begitu seterusnya. Hal ini ternyata adalah bayangan dari keseluruhan cerita Loki, dimana di akhir cerita nanti Loki menghidupkan kembali multiverse, kita akan bahas lebih dalam, nanti.

Beberapa episode awal terkesan sangat ringan dan lucu di beberapa bagian, terutama interaksi Loki dengan Mobius, atau dengan Don, si penjual jet ski, Mobius di bumi. Namun di beberapa episode terakhir, penonton ikut dibuat putus asa karena entah bagaimanapun usaha Loki mengembalikan keharmonisan multiverse tidak berhasil juga. Victor Timely berkali-kali menjadi spageti, dan ketika Victor berhasil menembakkan multiplier ke temporal loom, malah meledak! Episode 4 yang seharusnya menjadi jawaban dari usaha Loki memperbesar temporal loom harus berakhir tragis. Wah, penonton dibuat menganga, saya pun juga!

Loki yang kini dapat mengendalikan time slipping, kemudian kembali jauh sebelum ia bertemu dengan Victor Timely, ia kembali ke The Edge of Time dimana ia mencoba menghentikan usaha Sylvie untuk membunuh Kang. Adegan dimana Loki berkali-kali kembali menghentikan Sylvie, mengingatkan saya pada kalimat Loki yang sangat legendaris: "I have been falling, FOR 30 MINUTES!" dari Thor Ragnarok (2017). Loki yang kesal (saya pun juga) karena Kang terlihat pasrah-pasrah saja ketika Sylvie mencoba membunuhnya, kemudian menghentikan waktu dan mencoba ngobrol dengan Kang secara serius. Disini penonton akhirnya mengetahui bahwa semua ini memang sudah direncanakan oleh Kang, semua yang Loki hadapi adalah sebuah jalan yang diberikan oleh Kang agar Loki tergerak untuk menggantikan dirinya menjaga stabilitas multiverse, dan TVA hanyalah usaha Kang untuk menjaga timeline utama, padahal TVA juga adalah trial and error. TVA pernah hancur di kehidupan sebelumnya, bahkan berkali-kali.

Kang kemudian memberikan dua pilihan, Loki bisa menghancurkan loom yang hanya akan menyebabkan perang multiverse, atau membunuh Sylvie sehingga Loki dan Kang bisa menjaga stabilitas sacred timeline. Episode terakhir ini sangatlah menyedihkan ya, rasanya seperti naik roller coaster. Loki kembali menemui Mobius di Time Theater, seperti yang kita temui di musim pertama, dimana Mobius akan menginterogasi Loki dan menunjukkan takdir Loki. Disini Loki mengetahui tujuan pruning bagaimana TVA selama ini menjaga stabilitas sacred timeline. Mobius juga bercerita mengenai kesalahan dirinya yang tidak tega melakukan pruning terhadap anak kecil yang akan bertanggung jawab terhadap ribuan kematian, hal ini menghantui Mobius sepanjang hidupnya. 

Loki kemudian kembali ke timeline dimana ia berhasil mengumpulkan Mobius, O.B. dan hunter B-15, dia berbicara kepada Sylvie bahwa tidak ada pilihan lain selain membunuhnya. Disini Loki kemudian sadar, apa yang membuat seorang Loki itu Loki. Loki kemudian kembali ke temporal core, kali ini, ia akan menentukan ia ingin menjadi dewa yang seperti apa. Adegan yang sangat heroik sekaligus membuat saya hampir meneteskan air mata, Loki kemudian menuju temporal loom, ia mengenakan kostum a la Loki dengan jubah dan tanduk. Loki kemudian menghancurkan temporal loom, benang-benang timeline berubah menjadi abu-abu, menandakan matinya timeline tersebut. Loki memegang cabang-cabang tersebut dan memberikan kehidupan lagi, Loki akhirnya menduduki kursi tahta menggantikan Kang, temporal loom mekanik milik Kang digantikan oleh Yggdrasil, pohon kehidupan dalam mitologi Nordik, dimana Loki lah yang memegang kendali atas seluruh cabang timeline tersebut.

Saya benar-benar puas, penutup perjalanan yang indah bagi Loki. Loki kini dapat melihat seluruh universe, dan yang paling penting melihat kakaknya, Thor, menyedihkan ya. Isunya memang tidak akan ada musim ketiga, ini adalah musim terakhir dan perjalanan terakhir bagi Loki. Saya sepenuhnya sepakat, saya tidak bisa memikirkan akhir yang lain bagi The God of Mischief yang kini menjadi The God of Stories. Praktis, ini adalah serial Marvel favorit saya, nomor satu! Meskipun sebenarnya saya masih penasaran apa yang terjadi terhadap karakter-karakter TVA, terutama Sylvie, apakah Slyvie akan tinggal di timeline yang ia pilih dan menjadi pelayan restoran cepat saji? atau ia akan tetap berkeliling dari satu universe ke universe lain, dan sesekali menemui Loki? siapa yang tahu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun