Mohon tunggu...
Amaranggana Ratih Mradipta
Amaranggana Ratih Mradipta Mohon Tunggu... Lainnya - history graduates, bachelor of literature

culture, culinary, events and travel enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

[Senin Plesiran] Perpaduan Alam dan Sejarah dalam Museum Ullen Sentalu

27 November 2023   09:15 Diperbarui: 27 November 2023   13:40 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda mengunjungi museum yang terasa sangat 'surreal' baik dari koleksinya, maupun dari suasana yang dihadirkan di museum tersebut. Saya memiliki gambaran sempurna, yaitu Museum Ullen Sentalu. Kalau saja museum ini berada dekat rumah saya, pasti saya sudah healing setiap akhir pekan!  Museum Ullen Sentalu terletak di Kaliurang, sekitar 30 menit dari pusat kota. Meskipun cukup jauh, namun ketika Anda sampai di museum ini, semua itu akan terbayarkan.  Suasana Kaliurang yang sejuk, ditambah dengan koleksi yang sangat indah, dipandu oleh edukator yang sangat informatif dan interaktif, akan membuat mengalaman berkunjung ke museum Anda mengesankan.

Museum Ullen Sentalu merupakan museum swasta yang menyimpan koleksi mengenai sejarah Kerajaan Mataram, yang kemudian terpecah menjadi Kraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran.  Museum ini diinisiasi oleh keluarga Haryono, seorang pengusaha batik di Yogyakarta. Koleksi museum inipun juga dilengkapi oleh para kerabat pewaris dinasti Mataram Islam, kemudian mereka mendirikan yayasan Ulating Blencong.  Nah, tahukah Anda bahwa Ullen Sentalu ini merupakan akronim? Yaitu ulating blencong sejatine tataraning lumaku, atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya "cahaya lampu blencong sebagai petunjuk manusia melangkah meniti kehidupan".  Blencong adalah lampu yang digunakan dalam pementasan wayang kulit, blencong disini bermakna cahaya pengetahuan, pengetahuan apa? pengetahuan mengenai akar leluhur budaya Jawa. Dari nama museumnya saja sudah penuh dengan filosofi.

Mengapa Kaliurang dipilih menjadi tempat mendirikan museum ini? Dikutip dari laman Kundha Kabudayan Provinsi DIY, prinsip “harmonisasi alam dan ekologi lingkungan” merupakan hal mutlak bagi pembangunan komplek Museum Ullen Sentalu.  Nuansa Jawa, Belanda dan alam Kaliurang terwujud pada bangunan guwo selo giri (lorong bawah tanah), kampung kambang yang merupakan kompleks ruang di atas kolam, gapuro naga pertolo atau undakan panjang dari bawah tanah menuju alam bebas, serta beberapa bangunan yang digarap menggunakan material utama batu dari alam sekitar.  Gaya arsitektur komplek Museum Ullen Sentalu merupakan perwujudan kekayaan budaya Jawa dalam nuansa kolonial di alam Kaliurang yang identik dengan hutan dan gunung. Gunung dalam kepercayaan Jawa, juga merupakan tempat para dewa.

Ada tiga tur yang ditawarkan di museum ini, yaitu tur Adiluhung Mataram, tur Vostenlanden dan tur skriptorium. Dalam tur Adiluhung Mataram, pengunjung akan diajak menelusuri sejarah kerajaan Mataram Islam, dan 4 kerajaan yang pecahannya. Pengunjung akan diajak menelusuri kehidupan para raja dan keluarganya, juga mengenai pendidikan dan seni budaya yang ada di dalam kerajaan. Tur ini berlangsung selama 45 menit. Tur Vostenlanden memiliki rute dan tema yang berbeda, tur ini mengajak pengunjung untuk melihat masa kejayaan raja-raja Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.  Pengunjung juga akan diajak melihat akulturasi budaya Jawa-Belanda-Tionghoa dalam Ester Huis, rumah dengan bangunan Indis yang memiliki koleksi mulai dari kain, kebaya, hingga alat-alat minum teh.  Pada akhir tur Vostenlanden, pengunjung dapat menikmati teh/kopi ditemani dengan kue-kue lezat yang dibuat Beukenhof Bakkerijj. Tur ini memiliki durasi yang lebih lama dari tur Adiluhung Mataram, yaitu sekitar 60 menit.  Area ketiga adalah area yang relatif baru, yaitu tur Skriptorium, wah saya sendiri juga belum berkesempatan mengunjungi area ini. Tur ini mengajak pengunjung untuk menyelami lebih dalam sejarah bumi Jawa dan Nusantara mulai dari masa prasejarah, masa kerajaan Hindu Buddha, hingga abad ke-20 dalam naskah dan penelitian akademis.

Agar pengalaman berkunjung ke museum lebih berkesan, pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil gambar di dalam area museum. Edukator akan memberikan informasi bagian-bagian mana saja yang boleh difoto dan mana yang tidak. Hal ini sebagai salah satu upaya preservasi koleksi dan penghormatan terhadap orang-orang yang berkontribusi dalam pengembangan museum Ullen Sentalu. Selain pengembangan museum, Ullen Sentalu juga kerap mengadakan acara edukasi seperti 'Ullen Sinau' yang terbuka untuk umum. Anda bisa mengakses informasi ini langsung melalui akun instagram Museum Ullen Sentalu

Bagi Anda warga lokal Yogyakarta, atau sedang berkunjung ke Yogyakarta, dan juga ingin belajar mengenai budaya Jawa, saya sarankan untuk merencanakan kunjungan Anda ke Museum Ullen Sentalu. Museum ini buka pada hari Selasa-Minggu, mulai jam 09.00 sampai jam 15.15 (tur terakhir). Tiket masuk untuk tur Adiluhung Mataram sebesar Rp. 50.000, tur Vostenlanden sebesar Rp. 100.000, tur Skriptorium sebesar Rp. 60.000 dan bagi turis Mancanegara akan dipandu oleh edukator berbahasa Inggris dengan tiket sebesar Rp. 100.000. Kalau sudah selesai berkunjung, Anda bisa menikmati hidangan indis yang lezat di Beukenhof Restaurant.

[dokumen pribadi]
[dokumen pribadi]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun