Mohon tunggu...
Amaranggana Ratih Mradipta
Amaranggana Ratih Mradipta Mohon Tunggu... Lainnya - history graduates, bachelor of literature

culture, culinary, events and travel enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

[Senin Plesiran] Wajah Baru Museum Sonobudoyo

26 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 26 Desember 2022   09:04 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan gedung baru Museum Sonobudoyo telah selesai, saya pun tidak sabar mengunjungi gedung baru ini. Dengan satu tiket Museum Sonobudoyo ini anda bisa mengakses ruang pameran tetap, gedung pameran baru dan bioskop. 

Karena saya sudah cukup sering membawa teman-teman rantauan saya untuk belajar mengenai budaya Jawa di ruang pameran tetap, saya langsung saja ke bagian belakang, gedung baru.

Ada beberapa peraturan yang perlu diperhatikan oleh pengunjung:
1. Pengunjung diharapkan untuk menjaga jarak dengan koleksi.
2. Pengunjung tidak diperkenankan untuk memegang seluruh koleksi, ada alarm yang akan berbunyi.
3. Pengunjung tidak diperkenankan untuk makan atau minum di gedung pameran.
4. Pengunjung diperbolehkan untuk mendokumentasikan koleksi dengan gawai maupun kamera, namun tidak menyalakan flash.
Jadilah pengunjung yang bijak.

Gedung baru ini memiliki tiga lantai, dan nampaknya beberapa bagian masih dalam pengembangan. Koleksi yang dipamerkan adalah koleksi Museum Sonobudoyo dengan mencakup beberapa tema, seperti transportasi, kesenian, topeng, wayang, senjata, tarian, musik dan rijstaffel. 

Satu hal yang menurut saya mengapa gedung baru ini begitu ramai, sebab Sonobudoyo menggunakan teknologi video mapping untuk beberapa koleksi, seperti cerita wayang dan rijstaffel, sehingga membuatnya interaktif. 

Teknologi video mapping ini memang cukup hits di Yogyakarta, utamanya pada pameran Sumonar, beberapa bulan yang lalu. Video mapping sendiri juga sudah lama digunakan oleh Sonobudoyo di ruang pameran tetap, untuk menceritakan kisah pewayangan Ramayana.

Gedung baru ini juga memiliki layout pameran juga sangat 'kekinian' sehingga apik untuk story instagram anda. Namun mengesampingkan teknologi terkini dan layout pameran, informasi yang disajikan melalui caption koleksi juga informatif. Saya rasa, anda juga bisa menanyakan mengenai koleksi kepada guide yang siap membantu. 

Anda tidak akan merasa bosan berada di dalam gedung baru ini, sebab suasananya kondusif, dingin dan variasi layout pameran yang begitu diperhitungkan. 

Satu hal sebenarnya, menurut saya, untuk koleksi manuskrip, saya rasa perlu ada cara baru untuk menarasikannya kepada pengunjung. Sebab, pengunjung hanya akan membaca sekilas judul dari manuskrip, tanpa benar-benar mendalami apa yang termuat didalamnya (dari keterangan koleksi). 

Menurut saya teknologi hologram, seperti pada koleksi keris di ruang pamer tetap menjadi salah satu cara yang efektif untuk menarasikan koleksi manuskrip juga. 

Pengunjung bisa menyentuh layar koleksi manuskrip yang ingin dibaca, dan hologram akan menarasikan atau bisa juga menggubah isi dari manuskrip menjadi ilustrasi cerita. Misalnya cerita Geger Sepehi dalam manuskrip Babad Ngayogyakarta atau manuskrip Babad Menak, cerita Amir Hamzah.

Saya selalu puas dengan pengembangan Museum Sonobudoyo dan pameran tiap tahunnya di gedung pameran timur, sebab Sonobudoyo memiliki ribuan koleksi yang belum dikeluarkan, dan mungkin menunggu untuk dikeluarkan. 

Saya juga senang bagaimana tim kurator Museum Sonobudoyo mampu mengemas koleksi secara informatif namun juga mengikuti perkembangan zaman agar stigma bahwa berkunjung ke museum itu membosankan, bisa dipatahkan.
Museum di hatiku!

MUSEUM SONOBUDOYO
Selasa-Minggu, 09.00 - 21.00
Pelajar PAUD-SMA    : Rp. 5.000
Wisatawan Domestik: Rp. 10.000
Wisatawan Manca      : Rp.20.000

Sampai jumpa di plesiran selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun