Pengunjung bisa menyentuh layar koleksi manuskrip yang ingin dibaca, dan hologram akan menarasikan atau bisa juga menggubah isi dari manuskrip menjadi ilustrasi cerita. Misalnya cerita Geger Sepehi dalam manuskrip Babad Ngayogyakarta atau manuskrip Babad Menak, cerita Amir Hamzah.
Saya selalu puas dengan pengembangan Museum Sonobudoyo dan pameran tiap tahunnya di gedung pameran timur, sebab Sonobudoyo memiliki ribuan koleksi yang belum dikeluarkan, dan mungkin menunggu untuk dikeluarkan.Â
Saya juga senang bagaimana tim kurator Museum Sonobudoyo mampu mengemas koleksi secara informatif namun juga mengikuti perkembangan zaman agar stigma bahwa berkunjung ke museum itu membosankan, bisa dipatahkan.
Museum di hatiku!
MUSEUM SONOBUDOYO
Selasa-Minggu, 09.00 - 21.00
Pelajar PAUD-SMA Â Â : Rp. 5.000
Wisatawan Domestik: Rp. 10.000
Wisatawan Manca    : Rp.20.000
Sampai jumpa di plesiran selanjutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H