Selopamioro, Bantul, dulu, semasa mahasiswa baru, saya pernah ke tempat ini. Saat itu kondisinya menyedihkan karena jembatan yang menghubungkan dua desa putus akibat hujan lebat yang membuat sungai banjir. Sayang sekali, padahal pemandangan alam dan sungainya yang masih asri bisa menjadi mata pencaharian baru bagi warga. Dua tahun kemudian saya berkunjung kembali ke Selopamioro dan semuanya telah berubah, warung-warung telah didirikan di pinggir sungai Oya, jembatan baru berwarna merah yang kokoh telah berdiri. Saya dan teman saya kemudian menghabiskan sore hari setelah kegiatan shooting untuk kegiatan KKN di salah satu warung yang telah menjadi langganan teman saya dan ibunya. Memesan satu piring mendoan, satu porsi indomie dan dua es teh. Ditemani kucing, saya bercerita kesan pertama saya mengunjungi Selopamioro kepada teman saya. Kini, Selopamioro menjadi 'langganan' saya apabila saya ingin menikmati sore, entah ciblon atau hanya makan mendoan di pinggir sungai.
Buat saya dan teman-teman saya, mahasiswa, warga lokal (Yogyakarta), yang hanya ingin menikmati sore, membawa uang sebesar Rp. 20.000 saja cukup. Saya biasanya memesan mendoan dan es teh, totalnya Rp. 10.000, parkir dan sumbangan untuk pengembangan kawasan (apabila saya memutuskan untuk berenang) masing-masing sebesar Rp. 2.000, saya masih kembalian Rp. 6.000. atau tambah Rp. 5.000 untuk sewa ban.Â
Namun sebenarnya ada banyak wahana yang bisa dijelajahi di Selopamioro Adventure Park ini. Diantaranya adalah rafting kali Oya, mendaki bukit Via Ferrata, atau camping di camping ground. Saya sendiri belum pernah mencobanya, namun dari beberapa website yang saya temui, memang kegiatan ini sangat cocok untuk keluarga besar atau grup, dengan rincian harga sebagai berikut:
Rafting:
Short (30 menit): Rp. 10.000 (maksimal 8 orang), dengan pemandu tarif Rp. 10.000.
Medium (rute 1km): Rp. 150.000.
Long (rute 5,4km): Rp. 250.000, fasilitas termasuk pemandu, maksimal 6 orang dan minuman.
Sewa kano (20 menit): Rp. 5.000 (maksimal 3 orang).
Pendakian Via Ferrata:
Rp. 80.000
Camping Ground:
mulai dari Rp.50.000/orang sampai Rp. 105.000/orang, dengan berbagai pilihan fasilitas dan pilihan tenda dan atau dome.
Outbond (minimal 20 orang):
mulai dari Rp. 40.000/orang sampai Rp. 150.000/orang, dengan berbagai pilihan fasilitas.
Selain itu juga banyak tersedia homestay yang secara mandiri disediakan oleh masyarakat sekitar, dengan tarif mulai dari Rp. 10.000.
*harga sewaktu-waktu dapat berubah.
Adapun waktu berkunjung yang saya rekomendasikan adalah pagi hari sebelum jam 9 dan sore hari setelah jam 3. Saya pernah ke Selopamioro jam 1 siang, dan bukanlah ide yang bagus. Jangan lupa untuk membawa baju ganti, apabila anda berencana untuk menikmati sungai Oya. Saya dan teman-teman saya biasanya pergi ke warung paling pojok setelah masjid, disana kami bisa turun untuk hanya basah-basah kaki atau beneran berenang. Kedalaman sungai ini bervariasi, tergantung dari mana anda turun, di tempat yang biasa saya kunjungi kedalaman sekitar 50cm sampai 120cm. Perlu diperhatikan bahwa arus di beberapa tempat cukup deras dan banyak bebatuan, sehingga berhati-hatilah dan terus awasi barang bawaan anda, serta buang sampah pada tempatnya.
Sampai bertemu di plesiran selanjutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H