Mohon tunggu...
Amara Alvionita
Amara Alvionita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Literasi memang bukan suatu tujuan hidup, tapi dengan literasi kita bisa tahu tujuan hidup kita yang sebenarnya. Salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warga Brebes Manfaatkan Telur Asin sebagai Peluang Usaha, Termasuk Pusat oleh-oleh khas Brebes

31 Oktober 2022   22:26 Diperbarui: 1 November 2022   22:19 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budidaya Makanan khas daerah, Warga brebes manfaatkan telor asin sebagai peluang usaha dan sumber ekonomi bagi mereka 

Setiap kota memiliki keistimewaan masing-masing. Setiap sudutnya punya keindahan tersendiri.
Salah satu kota di Jawa tengah yang terkenal dengan Ngapaknya ini menjadi salah satu kota yang tidak kalah istimewa dengan kota-kota lain. Dimana disetiap sisi kota ini terdapat berbagai olahan pangan khasnya, salah satunya yaitu 'Telor Asin'.
Terdapat salah satu desa dikota Brebes bernama Limbangan wetan yang mana sebagian besar warganya budidaya telor asin sebagai sumber penghasilan ekonomi mereka. Di daerah pesisir pantai pun masih banyak yang ternak bebek untuk mendapatkan keuntungan dari bebek-bebek yang mereka miliki. Menurut warga pesisir pantai, "selain telornya yang dimanfaatkan untuk dijual, mengolah telurnya untuk dimakan sendiri bahkan dijual lagi pun cukup mudah". Hal ini sudah terlihat, bahwa banyak warga Brebes yang memanfaatkan telor asin sebagai peluang usaha mereka.
Bahkan ada salah satu warga Limbangan, yang awalnya hanya mengelola telor asin sendiri sekarang sudah memiliki karyawan untuk membantunya, dan memiliki toko disalah satu jajaran pusat oleh-oleh khas Brebes, dan sudah berdiri kurang lebih 20-22 tahunan. Tak hanya itu, bahkan salah satu warga Limbangan wetan ada yang baru berdiri 4-5 tahunan tetapi pesanan sudah sampai mana saja. Bahkan warga Tegal, Pemalang, Cirebon pun banyak yang menjadi pelanggan di salah satu Si ternak di desa Limbangan wetan tersebut. Desa Limbangan wetan pun mengeluarkan berbagai macam-macam jenis telor asin, seperti Telur Asin pindang, Telur asin rebus, telur asin asap, telur asin original. Dari keempat macam tersebut telur asin yang bercitarasa beda, biasanya disuntik cairan rempah - rempah.

1. Telur asin rebus (original) ini saat dibelah permukaan kuning telur terlihat berminyak (masir) dan lembut saat dicicip, di lidah terasa asin dan gurih.

2. Telur asin bumbu pindang yang dimasak dengan cara dipindang. Telur asin ini memiliki bekas bumbu kuning pada bagian kulit luar. Telur bebek yang sudah diasinkan direbus dengan air bumbu kuning terbuat dari rempah bumbu kuning. Tekstur pindang ini, putih telur  lebih kering daripada telur yang direbus hanya dengan air saja. Untuk  rasa cenderung lebih berbumbu dibanding telur rebus original.

3. Telur asin bakar, dimasak dengan dibakar dengan arang batok kelapa. Telur asin ini rasanya khas, berbau asap dan tekstur lapisan putih dan kuning telur kering dan masir.

3. Telur asin panggang oven, dimasak dengan dipanggang menggunakan oven. Perbedaan telur asin ini dengan lainnya adalah daging kuning telur tidak terlalu berminyak dan kering, serta tidak terlalu asin.

Kutipan dari Buku Mata pelajaran Telor Asin, terdapat Pembuatan Telur Asin Tradisional.
Begini prosesnya:
1. Telur dicuci dengan air bersih, lalu dilumuri campuran garam yodium, tanah, serbuk bata  merah yang telah dihalusi, dan abu gosok.

2. Setelah pengasinan selesai, telur dicuci.dengan air bersih dan disortir berdasarkan kualitas telur. Biasanya digunakan lampu senter untuk melihat bagian dalam telur, apabila dalam telur terlihat bercak hitam artinya kualitas jelek, kemerah - merahan artinya bagus.

3. Telur dimasak ada 4 cara : direbus, dipanggang, diasap dan dipindang. Untuk proses rebus dan panggang butuh waktu  sekitar 4-7 jam, untuk telur asin asap butuh waktu sekitar 1 - 2 hari. Masak pindang telur asin setelah dibumbui direbus sekitar 1- 2 jam.
Pembuatan telur asin diatas masih menggunakan cara tradisional, tetapi dengan perkembangan zaman sudah banyak yang mengolah telur asin dengan cara modern dan tidak pastinya tidak menghilangkan ciri khas, rasa, dan kualitas telur asin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun