[caption id="attachment_185369" align="aligncenter" width="300" caption="gambarterbaru.blogspot.com"][/caption]
Kut..
Di langit malam,
Bulan sudah tidak seperempat lagi..
Sejak kau pergi tanpa kabar berita
Bahkan sekarang
Di langit malam
Yang ada hanya gelap
Dalam pikiranku
Yang ada hanya kosong
Sekosong tatapan mata ini
Saat melihat dunia
Dari kacamata jiwa
Yang ada hanya hampa
Sehampa udara diatas sana
Saat kucoba menggapai bayanganmu
Yang ada hanya bisu
Sebisu malam-malamku
Tanpa kehadiranmu.
Kut..
Masih ingatkah kau mawar putih itu?
Mawar putih lambang kasih tulus
Dari hati yang mencinta
Mawar putih yang jadi teman setia
Dalam setiap malam bersama
Mawar putih yang jadi saksi
Dari indahnya sebuah harapan
Yang dibangun dengan niatan
Kini, mawar putih yang kau berikan
Sudah berubah jadi kering..
Kelopaknya pun telah berguguran
Helai demi helai
Seperti semangat dalam jiwaku
Terbang melayang
Ditempa gemuruh kehidupan.
Kut..
Malamku kini takkan pernah sama lagi
Tak ada suaramu pemberi kesejukan
Tak ada canda tawamu pembangkit semangat
Tak ada senyummu penghapus duka dan kepedihan
Yang tertinggal kini hanya sebuah kekosongan
Dalam jiwa yang merintih
Kut..
Kini yang tertinggal
Hanyalah sebuah goresan panjang
Di hati yang terluka entah sampai kapan
Luka itu akan mengering
Terlalu banyak kepedihan
Yang tersimpan di dalamnya
Bahkan kupun sudah tak mampu lagi
Mengingat arti sebuah kebahagian
Yang dulu pernah kau ciptakan
Dalam malam-malam panjang
Kut..
Bulan sudah tidak seperempat lagi
Mawar putih pun sudah mengering
Seperti hati dan pikiranku
Yang sudah tak mampu lagi untuk merasa
Karena terlalu tersiksa
Dengan segala macam tipu daya
Yang ada dalam dunia
Cinta dan benci
Benci dan cinta
Apa bedanya
Semua hanya dusta
Yang mudah diungkapkan
Semudah dipatahkan
Kut..
Entah sampai kapan kumampu bertahan
Menghadapi begitu banyak persoalan
Yang sepertinya memang diciptakan
Tanpa mampu untuk dihentikan.
Kut..
Ketika hati berubah dingin
Dan cinta berubah jadi hambar
Ketika kaki sudah tak sanggup lagi berdiri
Menopang langkah-langkahku
Maka maafkan aku jika akhirnya
Kuputuskan untuk berlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H