Mohon tunggu...
Ama Atiby
Ama Atiby Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Pencari ilmu yang takkan pernah berhenti menambah ilmu" http://lovewatergirl.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Tabu Tak Lagi Menjadi Tabu

11 Februari 2011   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_90136" align="alignright" width="436" caption="Sumber : Oxford Dictionaries"]"][/caption]

Hal-hal yang tabu dimasyarakat baik yang terlarang dari segi agama dan norma kini menjadi hal yang biasa dan umum dilakukan, terlebih dengan perkembangan arus modernisasi dan globalisasi. Apa saja hal-hal yang tabu dan mejadi sangat lumrah itu? Paparan berikut adalah beberapa diantaranya dan dianalisa dari kacamata saya. Semoga bermanfaat.

Women used to cook like their mothers, but now they drink like their fathers

Miris memang mendapati kenyataan wanita yang berpenampilan dan berkelaluan seperti laki-laki. Minum, mabuk, merokok, berkeliaran diluar pada malam hari, menelantarkan anak dan keluarga demi karrir sampai pulang kadang larut malam. Kalau dizaman nenek kita dahulu, wanita dilarang untuk bekerja di luar rumah demi menjaga diri dan kehormatannya. Sekarang, ketika wanita telah diberikan hak dan kesempatan berkarir, ia kadang menjadi lupa diri, lupa kodrat dan hakikatnya sebagai seorang wanita. Hal-hal seperti ini merupakan faktor utama pemicu perselingkuhan dan pertengkaran yang berakibat runtuhnya mahligai rumah tangga. Wanita terlalu sibuk pada pekerjaannya sehingga tugas dan tanggung jawab sebagai istri dan ibu jadi terabaikan. Tak jarang dari keluarga seperti ini muncul anak-anak yang kurang perhatian dan kasih sayang yang berakibat maraknya kasus kenakalan pada remaja terjadi di zaman sekarang.

Pacaran kok dibilang tabu sih?

Ditengah fenomena pergaulan dan gaya hidup masyarakat zaman sekarang, saya rasa semua juga setuju kalau pacaran itu tidak lagi menjadi hal yang tabu.Saya tak heran melihat adegan tak senonoh yang dilakukan sepasang kekasih seperti berciuman, berpelukan bahkan seks bebasdi negara tempat saya tinggal sekarang (Australia). Karena saya memang telah melihatnya dengan mata kepala sendiri bagaimana adegan itu dipertotonkan di depan umum. Nau’uzubillah. Ditempat saya dilahirkan dulu, orang malu jalan dengan lawan jenis yang bukan muhrim termasuk untuk berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman di depan umum. Sekarang? Hal tersebut menjadi tren pergaulan apalagi bagi sepasang kekasih. Jika tren begini terus berlanjut, bukan tidak mungkin suatu hari nanti kita akan melihat adegan ciuman dan seks bebas di tempat umum dan terbuka menjadi perkara biasa dalam masyarakat kita. Saya lebih bangga, jika negara saya (Indonesia) dijuluki sebagai negara kolot lantaran melarang pergaulan bebas dan masih mempunyai malu dan moral. Tapi... masihkah itu?! (Silahkan dijawab masing-masing).

Anak tak berayah

Yang dimaksudkan disini adalah anak-anak yang lahir dari rahim wanita yang tak bersuami (baca: tidak menikah). Dulu ini merupakan aib terbesar dan sangat tabu dalam masyarakat kita. Tapi sekarang, orang secara terang-terangan mengakuinya dan bangga menjadi single parent, bangga melahirkan bayi tanpa menikah dan anehnya banyak yang mendukungnya. Fenomena seperti ini tak lagi menjadi hal yang tabu, malah sebaliknya makin banyak saja kasusnya. Dari masyarakat biasa, politikus, sampai selebritas papan atas. Jadi jangan heran kalau nanti anda akan melihat semakin banyak anak yang memiliki akta kelahiran tanpa nama ayah.

I’m a gay and I’m very happy

Kalimat tersebut dikutip dari pernyataan Ricky Martin di talk show The View yang ditayangkan pagi ini (11 February 2010) di salah satu station TV di Aussie.Terdengar keras gemuruh tepuk tangan dari penonton saat ia mengucapkan pernyataannya tersebut. Dulu, prilaku penyimpangan seksual seperti homoseksual (gay dan lesbian) adalah perkara yang sangat tabu dalam masyarakat. Tapi sekarang, semakin banyak saja orang yang bangga mengakui dirinya seorang gay dan lesbian. Negara seperti Portugal, Mexico City dan Islandia telah bergabung dengan Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, Afrika Selatan, Swedia, Norwegia dan enam negara bagian AS yang mengizinkan pernikahan pasangan sesama jenis (The Age, 2 Juli 2010).Jumlah negara yang mengizinkan pernikahan sesama jenis ini akan terus bertambah dengan jumlah pasangan yang juga terus meningkat.

Bahkan banyak propaganda tersebut dilakukan oleh station TV di negara tempat saya berada sekarang. Terbukti dengan semakin banyaknya tayangan berbau Reality Show yang menjurus ke prilaku homoseksual, yang ditayangkan di MTV yang nota bene adalah station TV kegemaran remaja (kebanyakan acara di MTV Australia di adopsi dari Amerika). Belum lagi seruan dukungan terhadap praktek homoseksual di berbagai video clip artis mancanegara. Kalau dulu ada duet lesbian “t.A.t.U” yang sangat kontroversi, kini ada Katy Perry lewat video clip “Firework” nya dan “Te Amo” nya Rihanna. Propaganda homoseksual ini sekarang makin gencar dilakukan di Australia. Walaupun perdana mentrinya Julia Gillard terang-terangan menolaknya. Bagaimana dengan negara saya Indonesia? Bau-bau nya sih udah tercium, prakteknya masih terselubung, dan kalaupun ada, mereka belum punya cukup nyali untuk mengakuinya. Tapi keadaan ini bisa berubah tidak lama lagi. Apapun sebab musababnya, menjadi gay atau lesbian, tidak dapat ditolerir. Karena itu adalah perbuatan yang teramat keji dan sangat dilarang oleh agama. Sepatutnya kita semua membenci hal tersebut, bukan malah mendukung atau mempraktekkannya.

When nudism became a lifestyle

Pernah lihat video clip penyanyi era tahun 70-80an seperti Mariah Carrey? bandingkan dengan video clip mereka dan penyanyi penerus mereka sekarang. Dulu orang masih mengenakan pakaian yang tertutup. Sekarang, makin sedikit bahan yang dikenakan makin bagus dan makin banggalah ia akan penampilannya. Seakan tak mau kalah dengan propaganda homoseksual, kaum nudis pun tak kalah gencar menabuh genderang demi mengajak semakin banyak orang yang ikut dan mendukung paham mereka. Berbagai atraksi dan parade pun digelar untuk menarik minat dan simpatisan. Para selebritis duniapun semakin gencar mengikuti paham nudism mulai dari sekedar berfoto atau membuat video clip. Baru-baru ini saya melihat video clip penyanyi pendatang baru yang salah satu adegannya mempertontonkan ketelanjangannya. Di negara maju seperti Amerika, nudism telah menjadi lifestyle, bagaimana dengan negara kita? Walaupun praktek nudism itu dilarang, hal-hal yang menjurus kearahnya semakin jelas terlihat. Dimulai dari hal yang serba mini-mini, praktek nudis pun dapat saja terjadi dan semakin tak bisa terkendali hanya dengan seruan anti pornografi. Banyak sekali celah munculnya praktek nudis, apalagi kalau bukan karena alasan klasik seperti seni misalnya.

Hikmah apa yang dipetik dari uraian saya diatas?

Hal-hal yang dianggap tabu dan terlarang kini semakin banyak di praktekkan. Ini semua semakin melengkapi betapa nilai-nilai akhlak telah runtuh dari manusia. Patut diketahui bahwa runtuhnya nilai-nilai akhlak ini merupakan salah satu tanda-tanda akhir zaman (hari kiamat). Nilai-nilai akhlak yang saya maksudkan adalah:

  1. Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor).
  2. Hubungan seksual yang tidak sah secaraterbuka akan marak. (HR. Bukhari)
  3. Perzinahan yang terbesar luas (Al-Hatami dalam Kitab al-Fitan). Ibn Hibban dan Bazzar lalu menambahkan “Hari akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinahan di jalan-jalan umum”.
  4. Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianism (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal).

(Dikutip dari Harun Yahya)

Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, dan semoga kita dapat berlindung dari hal-hal tersebut.

Salam

AA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun