*****
Sepanjang hari ini aku benar-benar tidak fokus dengan pekerjaannku, aku masih memikirkan perkataan Satria tadi pagi. Beberapa kali David memanggilku, tapi aku terkesan acuh dan tidak menanggapi, aku asik menerawang dalam alam pikiranku sendiri. Begitupun guyonan dan gurauan dari teman-temanku di kantor yang tak kuhiraukan.
"Ama... Ama... Kamu dengar ga sih?"
Sapaan Marina membuyarkan lamunanku.
"Eh.. apaan?"
"Jiah.. elo, Ma... Mentang-mentang penganten baru, pikiran loe masih seputaran ranjang aja ampe ga perduli keadaan. " Ujarnya kesal.
"Eh.. sorry deh Mar... eum.. emang ada apaan sih?"
"Pulang kantor nanti kami mau karokean, kebetulan juga buat ngerayain farewall partinya Andika secara dia udah diterima job di PU. Loe mau ikutan ga?" Jelas Marina kemudian.
"eum.. gimana ya Mir.."
"Iya Ma... loe ikutan ya, ga enak kalo cewe nya cuma berdua aja. Ajak suami loe juga boleh kok, itung-itung sekalian kita bisa kenal" Sela Astrid.
Waduh... bagaimana mungkin aku mengajak suamiku ketempat begituan, mana mau dia ikut. Lagipun nanti kami hanya jadi bulan-bulanan ocehan dan keusilan mereka.