Bahasa merupakan sarana yang paling penting dalam komunikasi manusia. Bahasa bersifat unik sekaligus bersifat universal bagi manusia. Dalam kenyataan kegiatan sehari-hari kita amati bahwa hanya manusialah yang mampu menggunakan komunikasi verbal dan kita amati pula bahwa manusia mampu mempelajarinya. Inilah yang menyebabkan tingkah laku manusia berbeda dengan tingkah laku hewan.
Jadi, keterampilan yang harus di miliki anak mencakup 4 keterampilan berbahasa yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan berbahasa tidak di kuasai dengan sendirinya oleh anak. Akan tetapi, keterampilan berbahasa akan di peroleh melalui proses pembelajaran atau memerlukan upaya pengembangan.secara esensial.
Proses perkembangan bahasa Vygotsky (dalam Martini Jamaris, 2006:34) mengemukakan perkembangan bahasa berkaitan dengan dua alasan kognitif. Pertama, anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain. Kemampuan ini di sebut dengan kemampuan bahasa secara eksternal dan menjadi dasar bagi kemampuan berkomunikasi kepada diri sendiri. Pengaruh ini mengembangkan kemampuan bahasa eksternal.
Orang dewasa memperkaya kosa kata anak. Ia memberikan contoh tentang cara-cara berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar. Kedua, transisi dari kemampuan berkomunikasi secara eksternal kepada kemampuan berkomunikasi secara internal membutuhkan waktu yang cukup panjang. Transisi ini terjadi pada fase praoperasional, yaitu pada usia 2-7 tahun.
Selama masa ini, berbicara pada diri sendiri merupakan bagian dari kehidupan anak. la akan berbicara dengan berbagai topik dan tentang berbagai hal, melompat dari satu topik ke topik lainya. Pada saat ini anak sangat senang bermain bahasa dan bernyanyi. Pada usia 4-5 tahun, anak sudah dapat berbicara dengan bahasa yang baik, hanya sedikit kesalahan ucapan yang di lakukan anak pada masa ini.
Peran orang dewasa sangat penting dalam fase ini. Ketiga, pada perkembangan selanjutnya anak akan bertindak tanpa berbicara. Apabila hal ini terjadi, maka anak telah mampu menginternalisasi percakapan egosentris (berdasarkan sudut pandang sendiri) ke dalam percakapan di dalam diri sendiri". Anak yang banyak melakukan kegiatan berbicara pada diri sendiri lebih memiliki kemampuan sosial dari pada anak yang pada fase praoperasional kurang melakukan kegiatan tersebut.
Kemahiran berkomunikasi secara lisan atau tulisan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk mendapatkan kemahiran berkomunikasi secara lisan adalah mengajarkan keterampilan berbicara pada anak usia dini, karena dapat dikatakan bahwa anak sejak usia dini haruslah bermandikan bahasa. Berikut adalah beberapa model kegiatan dan permainan untuk meningkatkan perkembangan bahasa lisan anak:
- Memberi label pada semua perabot dalam , termasuk dinding, lantai, jendela, pintu, AC dan lampu.
- mengaktifkan kegiatan dalam pusat-pusat kegiatan yang berhubungan dengan bahasa, seperti dramatisasi di area keluarga, rumah tangga, dan ungkapan kreatif.
- Bercakap-cakap bebas. anak diberi kesempatan untuk bercakap-cakap secara bebas antar mereka, di dalam maupun di luar kelas.
- Bercerita dengan gambar seri. berceritalah dengan kesempatan pada anak dan mintalah ia untuk bercerita dengan gambar seri yang lainnya.
- Bermain telepon. Anak bermain telepon-teleponan secara bebas atau dengan topik yang ditentukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H