Mohon tunggu...
Aman Santoso
Aman Santoso Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Universitas Negeri Malang

Saya merupakan salah satu tim peneliti dari Universitas Negeri Malang yang memiliki ketertarikan dalam penelitian energi terbarukan dan agroindustri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Pertanian: Solusi Alami untuk Anti Jamur dan Anti Bakteri

10 November 2024   09:49 Diperbarui: 10 November 2024   09:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pribadi

Sebagai negara agraris yang  sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian baik bertani di sawah maupun di ladang. Sebagai Masyarakat agraris, sektor  menjadi tulang punggung kehidupan Masyarakat pedesaan. Sektor  ini adalah yang tahap dimasa krisis. Keuntungan sektor ini padat karya banyak melibatkan tenaga kerja.  Namun dari masa kemasa kehidupan petani dapat dikatakan tidak terlalu baik atau meningkat.  Permalahan klasik yang terjadi pada para petani adalah lahan semakin sempit, pupuk cenderung mahal dan harga produk cenderung  turun di masa panen raya.  Hal lain yang juga menjadi permasalah yang sering muncul di kalangan petani adalah mahalnya obat obatan dan disisi  lain melimpahnya limbah pertanian.  Masyarakat  petani  pada umumnya berpendidikan rendah dan kurang memiliki ketrampilan dalam aplikasi tehnologi tepat guna, sehingga sangat perlu uluran dari para akdemisi untuk dapat sharing pengalamannya. Prof. Dr Aman Santoso, M.Si  peneliti dari Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang mengembangkan set alat reaktor portable "AgriTherm" untuk memproses secara thermokimia limbah pertanian seperti bonggol jagung, tongkol jagung, serbuk gergajian kayu, ampas tebu menjadi asap cair atau bio-oil.  

Limbah pertanian secara umum mengandung ligignoselulosa, dengan pemanasan suhu tinggi  minim oksigen limbah  biomassa dapat  terjadi proses pirolisis menghasilkan bio oil atau ada yang juga menyebut sebagai asap cair (liquid smoke). Untuk memperoleh asap cair dapat menggunakan reactor sederhana yang terdiri dari bagian inti sebagai ketel tempat pemansan, dan dilengkapi kondensor sebagai pendingin, set peralatan yang digunakan agar memberikan hasil yang baik disarankan menggunakan bahan dari satinless steel, karena sifatnya sebagai penghantar panas yang dan juga tidak mudah beraksi dengan  bahan atau material yang dipanaskan.  Beberapa  penelitian untuk meningkatkan hasil dapat ditambahkan katalis seperti zeolite agar proses pirolisis berlangsung lebih sempurna. Hasil proses pirolisis limbah pertanian berupa cairan coklat muda ke coklat kehitaman, dengan kandungan kimia hasil analisis dengan Gas Kromatografi mengandung asam karboksilat sebagai komponen tertinggi, alcohol,  senyawa karbonil  dan sedikit hidrokarbon.  

Hasil percobaan dan kajian  yang telah dilakukan: (1). Penambahan katalis zeolit alam teraktivasi pada pirolisis ampas tebu meningkatkan hasil rendemen. Penambahan katalis optimum pada variasi katalis 2% b/b dengan rendemen sebesar 47,05%, (2). Liquid smoke ampas tebu memiliki aktivitas antibakteri. Zona hambat yang dihasilkan pada aktivitas antibakteri gram positif S.aureus maupun gram negatif E.coli pada liquid smoke pirolisis 0% b/b dan 2% b/b katalis tergolong sangat kuat.. Potensi asap cair ini dapat digunakan sebagai pengawet bahan pangan, anti bacteri dan anti jamur tanaman secara alami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun