Mohon tunggu...
Aman A. Nugraha
Aman A. Nugraha Mohon Tunggu... Peneliti Akselerasi Indonesia -

Seseorang yang menikmati dunia baca dan tulis, terkadang menyukai dan melahap wacana kontemporer yang aneh-aneh. baginya, semuanya menjadi candu yang membekas rindu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diary dan Update Status

15 Oktober 2015   20:49 Diperbarui: 15 Oktober 2015   20:57 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis merupakan aktifitas yang sering dilakukan oleh semua orang, kalangan muda sampai dengan tua, pria maupun wanita, bahkan terbebas dari berbagai profesi apapun. Kemampuan menulis dimiliki setiap orang, tapi kecerdasan seseorang dalam mengutarakan ide dalam tulisan membedakan satu sama lainnya. Perbedaan tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap pembaca. Tentunya, setiap orang akan menyenangi tulisan-tulisan yang mudah dimengerti, terstruktur, bermakna dan mengandung ide-ide segar.

Setiap orang berkesempatan menjadi penulis yang memiliki daya tarik tinggi bagi pembaca. Hal tersebut perlu dicapai melalui ketekunan membaca dan berpikir kritis dalam menyimpulkan setiap bahan bacaannya. Tidak sedikit dari para penulis yang takkan pernah melepaskan aktifitas diatas, karena perpaduan keduanya menjadi modal mendasar dalam dunia menulis. Semakin sering membaca, semakin bertambah pula pengetahuan dan daya kritis seseorang.

Untuk menulis, setiap orang hanya menggunakan fungsi tangan dengan menggerakan pena atau mengetik ponselnya sebagai penyaluran ide atau gagasan yang dimiliki otak. Pada masa lalu, diary atau disebut dengan buku harian menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh setiap penulis bagi tersalurkannya setiap ide. Meredupnya istilah “Diary” bagi penulis mulai terlihat seiring berkembangnya zaman yang ditandai dengan pesatnya informasi, teknologi dan kompetensi.

Dahulu, istilah “Diary” menjadi candu yang sering digunakan penulis dalam mencatat ide-idenya, kutipan tulisan-tulisan terbaik, target pencapaian harian dan bahkan menjadi media pengenalan dirinya sendiri dengan menuliskan curhatan pribadi.

Kini, istilah “Diary” semakin tergerus bahkan semakin ditinggalkan karena menggenggam buku semakin terasa janggal dibandingkan dengan memegang ponsel. Mencatat di dalam Diary lebih terkesan kuno bila dibandingkan dengan memegang ponsel dan menggunakannya dalam dunia penulisan seperti update tulisan-tulisan di media sosial.

Sebenarnya, sisi lain dari Diary atau buku tulisan harian memiliki kelebihan tersendri untuk menjadi pendengar setia yang takkan pernah berkomentar bagi penulisnya, lebih privacy, tersimpan rapi, membebaskan penulis dalam mencatat setiap tulisannya, tidak ada pencitraan dan tercegah dari kritik orang lain.

Sedangkan update status di media sosial, lebih riskan akan komentar-komentar orang yang membuat seseorang merasakan kejengkelan atau meningkatnya emosi diri, mementingkan gengsi dan pencitraan, lebih menyukai kesendirian ditemani ponsel dibandingkan dengan buku. Bahkan, pengguna ponsel selalu merasakan kegundahan apabila tidak ada ponsel jauh dari genggamannya.

Tidak bisa dipungkiri, semakin canggihnya teknologi membuat seseorang memiliki sikap anti sosial dalam realita. Di lingkungan sekitar, setiap orang pernah mengalami kondisi yang tidak diharapkan. Seperti, fungsi perkumpulan yang tidak tepat. Setiap orang memiliki harapan agar setiap pertemuan dapat bercengkrama dengan seinteraktif mungkin. Tetapi, harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Seperti permasalahan dalam perkumpulan yang cenderung lebih asyik dengan aksi individunya, yaitu lebih tertarik dengan media sosialnya sendiri dibandingan dengan orang-orang yang telah berkumpul pada kelompok pertemuan tersebut.

Keterangan diatas, tidaklah menyudutkan teknologi sebagai sumber permasalahan atau mendikotomikan fungsi keduanya. Sebagai insan progresif (dinamis), mengontrol diri sendiri menjadi keharusan yang perlu dimaksimalkan dalam penggunaan setiap teknologi yang berkembang, sesuai dengan fungsinya dan tidak merusak aktifitas sosial.

Fungsi Menulis

Sebenarnya, Diary dan update status di media sosial merupakan aktifitas menulis yang memiliki fungsi yang sama dan berbeda objek penggunaannya. Diary menggunakan buku dan Update status menggunakan ponsel sebagai media sosial. Diatas telah diuraikan sisi positif dan negatif penggunaan keduanya. Oleh karena itu, setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih objek penulisannya sesuai dengan kesenangannya masing-masing.

Keduanya bisa dikombinasikan fungsinya, karena keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai media menulis untuk mengutarakan setiap ide atau gagasan yang dimiliki otak. Menumbuhkan kebiasaan menulis bisa diawali dengan menggunakan ponsel ataupun langsung menggunakan buku.

Perlu diperhatikan, setiap tulisan merupakan buah pikir penulis sendiri. Dengan begitu, setiap pembaca akan sangat mengenal makna dari setiap tulisan dan kondisi penulisnya. Misalnya, senang dan sedihnya penulis, kekecewaan, ide barunya, tulisan menginspirasi, kondisi sedang marah atau tidaknya dll.

Buah pikir manusia dalam bentuk tulisan memiliki dampak yang sangat mudah menyebarluas dan akan mempengaruhi pola pikir bagi setiap pembacanya, seperti virus yang menyebarluas ke dalam tubuh manusia yang memiliki dampak kerusakan atau seperti obat yang menyebarluas ke dalam tubuh manusia yang memiliki kesehatan bagi peminumnya.

Jelaslah, tulisan yang baik adalah tulisan yang akan membawa kebaikan bagi setiap pembacanya. Kebaikan tersebut dimaksudkan, bahwa setiap pembaca dapat terinspirasi untuk menyeberluaskan kebaikan dari tulisan yang didapatkannya, merubah kebiasaan buruknya menjadi lebih baik, menjadi teladan bagi orang lain dan mampu mengedukasi dirinya dan lingkungannya.

ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun