Mohon tunggu...
NINA
NINA Mohon Tunggu... -

Sedang lebih mengenal Bahasa Indonesia di Kampus STKIP Siliwangi Bandung. Senang menulis pengalaman absurd :D

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebelum dan Sesudah Ada Teknologi Pendidikan

8 April 2016   09:54 Diperbarui: 8 April 2016   10:40 2651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapaan teknologi pembelajaran kini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan para praktisi pendidikan. Sekolah berlomba-lomba untuk menciptakan program pembelajaran yang berbasis teknologi. Seakan-akan mereka menganggap bahwa dengan menerapkan teknologi di dalam proses pembelajaran akan menjamin pembelajaran itu berhasil. Hal tersebut diikuti dengan perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat. Akan tetapi perkembangan itu juga diiringi dengan pro dan kontra dari masyarakat.

            Semenjak masuknya teknologi dalam dunia pendidikan, banyak perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Berikut perubahan-perubahan tersebut:

1.      Dulu guru mengajar dengan papan tulis, sekarang guru memakai proyektor

Sekarang sudah jarang guru yang mengajar dengan menggunakan papan tulis, akan tetapi meskipun seperti itu eksistensi papan tulis sebagai alat pembelajaran masih terjaga sampai sekarang. Kini berkat pemrkembangan teknologi pendidikan sudah banyak pula guru yang menggunakan proyektor untuk menayangkan materi pembelajaran. Hadirnya proyektor ini dapat mempercepat penyampaian informasi kepada siswa. Tidak seperti dulu, siswa harus menunggu guru menulis materi di papan tulis, dan siswa harus mencatat terlebih dahulu kemudian guru baru menjelaskan materi.

2.      Dulu memakai buku teks, sekarang memakai E-book

Buku teks masih dipakai sampai sekarang, akan tetapi ke praktisan buku teks tersebut terkalahkan dengan hadirnya E-book. E-book di bilang lebih praktis dan bisa dibawa kemana-mana. Siswa dengan gratis dapat mendownload E-book tersebut. dan bisa disimpan di laptop atau di dalam smart phone. Sehingga dengan mudah siswa dapat membawa berbagai buku pelajaran berbentuk E-book kemana-mana tanpa merasa berat.

3.      Dulu tugas dikumpulkan langsung kepada guru, sekarang tugas dikirim melalui email

Dulu penggunaan email hanya digunakan media komunikasi saja untuk surat menyurat. Tetapi sekarang tidak jarang guru menugaskan siswa untuk mengirimkan tugasnya melalui media pesan elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah email.

4.      Dulu mencari bahan belajar ke perpustakaan, sekarang mencari bahan belajar dengan membuka internet.

Sekarang disadari atau tidak, banyak orang yang mencari informasi di internet. Bahkan siswa terbilang sering mencari bahan pembelajaran melalui internet. Mereka lebih suka browsing dibandingkan membuka-buka buku di perpustakaan.

5.      Dulu ujian nasional dilaksanakan secara manual, sekarang ujian nasional dilakukan dengan berbasis komputer

Inilah salah satu bagian dalam proses menempuh pendidikan di sekolah yang dianggap menakutkan bagi sebagian siswa di Indonesia. Diketahui oleh banyak orang Ujian Nasional merupakan salah satu ujian yang diikuti oleh seluruh siswa di indonesia, dan hasil dari ujian ini akan menentukan lulus atau tidaknya siswa dari suatu sekolah. Kini Ujian nasional tidak dilakukan secara manual melainkan ujian nasional sudah berbasis komputer. Dulu ketika UN siswa dihadapkan dengan lembaran kertas soal. Akan tetapi UN sekarang siswa dihadapkan langsung dengan komputer. Sehingga siswa tidak harus menghitamkan lembar jawaban. Oleh karena lebih dapat mengefisienkan waktu ujian. Adanya UNBK atau ujian nasional berbasis komputer membuat administrasi menjadi rendah, dan waktu menjadi efisien. Dapat dibayangkan apabila UN dilaksanakan manual banyak yang harus dilakukan yaitu pencetakan soal ujian, pendistribusian soal ke sekolah-sekolah, kemudia pengiriman kembali lembar jawaban siswa kepada pemerintah untuk diperiksa.

Lima poin di atas merupakan perubahan-perubahan yang sangat terasa semenjak masuknya teknologi ke dalam bidang pendidikan. Dari lima poin tersebut telah terbukti bahwa dengan merasuknya teknologi ke dalam tubuh pendidikan di Indonesia, menjadikan proses penyampaian informasi kepada siswa lebih mudah. Di balik kemudahan, kepraktisan tersebut ternyata ada dampak yang kurang baik dari hadirnya teknologi dalam pendidikan. Salah satunya ketika siswa mencari sumber pembelajaran dalam internet. Kebanyakan dari mereka mengambil langsung secara mentah-mentah materi yang berasal dari internet. Padahal segala informasi yang ada di internet tidak semuanya selalu benar. 

Hadirnya internet juga membuat siswa malas untuk membaca buku. Karena mereka beranggapan bahwa internet lebih praktis, dengan waktu yang relativ singkat mereka bisa dengan mudah menemukan informasi yang dibutuhkan. Tidak seperti mencari di dalam buku, mereka harus membukanya satu persatu dari setiap buku tersebut. Kemudian pengiriman tugas melalui e-mail. Menurut saya mengirimkan tugas melalui email tidak terlalu efektif, karena tidak jarang ditemukan siswa yang emailnya tidak terkirim, dengan sebab yang tidak jelas. Sehingga  pada akhirnya siswa tersebut dianggap tidak mengerjakan tugas.   Pelaksanaan UNBK juga belum seluruh sekolah di indonesia dapat melaksanakan ujian nasional berbasis komputer tersebut. Adapun yang sudah bisa melaksanakan diantaranya ada yang mengalami berbagai kendala, seperti permasalahan jaringan listrik, jaringan internet, kurangnya perangkat komputer yang akan digunakan ketika UNBK, dan berbagai kendala lainnya.

Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran teknologi dapat menimbulkan dampak positif, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hadirnya teknologi dalam bidang pendidikan juga dapat menimbulkan dampak negatif.  Dengan mengaplikasikan teknologi dalam pendidikan, guru secara tidak langsung mengajarkan pada siswanya bagaimana cara menerapkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja bagi guru atau siswa yang ingin menciptakan pembelajaran yang berbasis teknologi harus mempersiapkan perangkatnya dengan baik. Kemudian guru juga harus tetap mengingatkan agar siswa tidak terlena dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun