Mohon tunggu...
Amania Khoiru Nisa
Amania Khoiru Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

mahasiswa Perencanaan WIlayah dan Kota Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaya dan Miskin

18 September 2023   15:10 Diperbarui: 18 September 2023   15:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terdapat variasi ekonomi untuk menggolongkan suatu negara. Yang paling mudah ialah membaginya menjadi negara kaya dan negara miskin. Negara kaya identik dengan negara maju dimana negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi, infrastruktur yang kuat, sistem ekonomi yang berkembang serta pendidikan yang berkualitas tinggi. Sementara negara miskin bahkan tidak termasuk dalam kategori negara berkembang, dimana negara miskin sangat membutuhkan keringanan dalam pembayaran hutang.

Ada 2 hipotesis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di suatu negara.  Hipotesis tersebut ialah Hipotesis Geografi dan Hipotesis Institusi. Hipotesis geografi ialah hipotesis yang menyatakan jika kemiskinan yang dialami suatu negara disebabkan oleh kekuatan alam seperti kondisi geografi, iklim, serta ekologi.  Sementara hipotesis institusi menyatakan bahwa kemiskinan di suatu negara disebabkan oleh pengaruh manusia baik dalam investasi mesin dan teknologi serta pengaruh SDM (Sumber Daya Manusia).

Ada banyak faktor yang dapat menjelaskan mengapa ada negara yang kaya dan negara yang miskin. Kondisi ekonomi suatu negara adalah hasil dari berbagai interaksi kompleks antara faktor-faktor ekonomi, politik, sosial, dan sejarah. Berikut beberapa faktor utama yang dapat menjelaskan ketidaksetaraan ekonomi antara negara-negara:

  • Warisan Sejarah
  • Serjarah yang dimiliki suatu negara memiliki peran besar dalam menentukan kemakmuran suatu negara. Bagi beberapa negara yang pernah mengalami masa penjajahan ataupun perang dapat mengalami kerusakan infrastruktur dan perlu adanya perbaikan.
  • Sumber Daya Alam
  • Kekayaan sumber daya alam terlebiih sumber daya alam migas dapat menjadi sector pendorong ekonomi suatu negara. Hasil sumber daya alam yang melimpah dapat diekspor dan menambah pemasukan untuk pengembangan dan pembangunan.
  • Sistem Ekonomi dan Kebijakan
  • Sistem ekonomi suatu negara, seperti apakah itu kapitalisme, sosialisme, atau campuran, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan, seperti pajak, regulasi, dan subsidi, akan mempengaruhi distribusi kekayaan di negara tersebut.
  • Pendidikan dan Keterampilan Tenaga Kerja
  • Pendidikan yang berkualitas menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas juga. Negara maju banyak berinvestasi di bidang pendidikan sehingga mendapatkan tenaga kerja yang berkulitas.
  • Infrastruktur
  • Keberadaan infrastruktur yang baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Keberadaan infrastruktur yang dapat dikembangkan seperti sarana transportasi, listrik serta kominukas.
  • Stabilitas Politik dan Hukum
  • Investor cenderung lebih tertarik untuk menginvestasikan uangnya di negara yang memiliki kestabilan dalam politik dan hukum.  Negara dengan tingkat korupsi yang tinggi cenderung sulit berkembang
  • Akses ke Pasar Global
  • Kemampuan suatu negara untuk mengakses pasar global seperti ekspor impor dapat memengaruhi tingkat kekayaannya.
  • Populasi dan Demografi
  • Ukuran dan pertumbuhan populasi suatu negara, serta struktur demografi (misalnya, jumlah penduduk muda yang produktif), dapat mempengaruhi potensi ekonominya.

Ketidaksetaraan ekonomi antara negara-negara seringkali kompleks dan tidak dapat dijelaskan dengan satu faktor tunggal. Faktor-faktor ini saling terkait dan dapat saling mempengaruhi. Selain itu, faktor-faktor ini dapat berubah seiring waktu, dan negara-negara memiliki berbagai tingkat kemakmuran dan kemiskinan yang berbeda tergantung pada situasi saat ini dan upaya yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah ekonomi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun