Mohon tunggu...
Amania Khoiru Nisa
Amania Khoiru Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

mahasiswa Perencanaan WIlayah dan Kota Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jika Batik Kliwonan Sragen Menjadi Destinasi Wisata Internasional

28 September 2022   21:50 Diperbarui: 28 September 2022   21:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            "Dampaknya itu penyakit, terutama paling banyak penyakit kulit. Jika meresap ke sumur dan kemudian airnya dikonsumsi maka berpotensi menimbulkan kanker. Kalau dibuang ke sungai tentu akan merusak biota. Ikan, ganggang, dan organisme lainnya dapat mati . Jika sudah meracuni sungai, larinya akan ke laut. Kalau itu terjadi maka jumlah populasi ikan yang ada di laut dapat turun drastis. Biota tidak bisa hidup dalam lingkungan yang tercemar" ungkap Dr. Roto, Peneliti di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Banyak masyarakat produsen batik di Desa Kliwonan saat ini membuang limbahnya ke laut. Jarak Sragen dengan laut sangat jauh, itulah sebabnya masyarakat memanfaatkan aliran sungai Bengawan Solo untuk membawa limbah batik menuju ke laut lepas. Jika dibiarkan terus -- menerus, apalgi jika cita -- cita  Kabupaten Sragen ingin membawa Batik Kliwonan terkenal di dunia Internasional, maka proses pembuangan limbah sisa batik tidak dapat dibiarkan terus berjalan seperti ini.

Hasil limbah batik yang tidak dikelola secara serius dapat merugikan masyarakat luas. Tidak hanya masyarakat Kliwonan sendiri yang dirugikan, namun masyarakat Sragen dan sekitarnya juga akan dirugikan. Penduduk yang tinggal di area produksi batik dan area sekitar aliran sungai Bengawan Solo suatu saat dapat terganggu masalah kesehatannya disebabkan efek air yang tercemar.

Selain limbah pabrik kain batik, perlu diperhatikan lagi sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten Sragen. Semakin terkenal Desa Wisata Batik Kliwonan, maka akan semakin meningkat jumlah turis dan wisatawan yang datang, baik lokal maupun internasional.

Jalan menuju desa ini tidak begitu luas, meskipun aksesnya mudah. Terlalu pas untuk dua mobil bersimpangan dan sulit untuk kendaraan besar seperti bus bersimpangan di jalan ini. Jika tidak dilakukan pelebaran jalan, dapat dipastikan akan terjadi kemacetan, terlebih salah satu akses masuknya melewati jalan Pasar Masaran yang terkenal selalu ramai. Efeknya, jika rute Pasar Masaran macet, ada kemungkinan ini akan mengganggu jalan raya Solo -- Sragen yang juga jalan provinsi penghubung Jawa tengah dan Jawa Timur.  Tentunya, mobilitas kendaraan yang lewat terutama truk pengangkut barang dan bus penumpang serta kendaraan pribadi akan terhambat. Waktu produktif bekerja bisa berkurang dan terjadi pembuangan waktu yang sia -- sia dikala terjadi macet.

Selain itu, Kabupaten Sragen merupakan Kabupaten yang asri lingkungan alamnya. Dengan background gunung Merapi dan Merbabu serta hamparan sawah, membuat Desa Kliwonan menjadi desa yang masih terasa alaminya. Tentu ini pasti akan berubah jika angka pengunjung terus meningkat. Seperti berkurangnya lahan untuk mendirikan fasilitas pengunjung dan juga meningkatnya sampah yang diproduksi dalam satu harinya.

Terlebih, para turis tidak mungkin hanya singgah di Desa Wisata Batik Kliwonan, dapat dipastikan turis juga berkunjung ke wilayah Sragen lainnya. Wilayah Kabupaten Sragen yang lainnya juga harus bersiap memantaskan diri. Tentu ini semua butuh bantuan pemerintah, mulai dari pengadaan area pengolahan limbah sisa produksi batik, pelebaran jalan hingga pengolahan sampah yang baik di seluruh kawasan Sragen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun