Mohon tunggu...
Amandha Rainy
Amandha Rainy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kegiatan KKN Tematik UPI 2022 untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak

9 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 10 Agustus 2022   13:43 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Mewarnai Pada Siswa Kelas 3

Kegiatan Mewarnai Pada Siswa Kelas 3
Kegiatan Mewarnai Pada Siswa Kelas 3

Selama 2 tahun ini dunia termasuk Indonesia sedang dilanda pandemi yang dapat membahayakan kesehatan manusia yaitu adanya virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19. Karena pandemi Covid-19 ini pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar sehingga mempengaruhi kegiatan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas pendidikan, aktivitas ekonomi, aktivitas sosial dan yang lainnya. Bukan hanya karena adanya pandemi Covid-19 saja, tetapi juga Indonesia memiliki berbagai permasalahan meliputi: Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, tingkat kemiskinan, emisi gas rumah kaca, nilai tukar petani dan nelayan.

Maka dari itu Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasikan di Bandung Jawa Barat ikut serta dalam menelaah, merumuskan dan memecahkan masalah, serta membantu masyarakat di seluruh Indonesia dengan mengamalkan ilmu, teknologi, dan sains yang ada. KKN UPI tahun 2022 ini mengambil tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" yang diadakan dari 11 Juli hingga 10 Agustus 2022 dan dilaksanakan oleh 7.089 mahasiswa yang dibagi ke dalam kelompok besar sesuai dengan daerahnya masing-masing dan dibimbing oleh 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam kelompok besar tersebut dibagi lagi menjadi kelompok kecil dengan maksimal setiap kelompok terdapat 5 mahasiswa. 

Kelompok 112 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Dr. Cica Yulia, S.Pd., M.Si. ditugaskan di Kota Bogor Jawa Barat untuk mengabdi kepada masyarakat dengan tujuan SDG's yaitu "Desa Peduli Pendidikan". Saya dan empat anggota lainnya memilih melaksanakan KKN di SD Negeri Ciomas 01 Bogor.

Senin (11/6/2022), kami melakukan diskusi dengan Kepala Desa Ciomas Rahayu yaitu Bapak Saeful Jack Peter mengenai surat perjanjian kerja sama dan program kerja KKN dengan tujuan "Desa Peduli Pendidikan" yang akan dilaksanakan selama 1 bulan di SD Negeri Ciomas 01 Bogor, serta berdiskusi mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah ataupun desa dan solusi dari masalah tersebut.

Senin (17/6/2022), kami memulai KKN dengan membantu para guru dalam kegiatan MPLS siswa-siswi kelas 1, seperti keliling mengenalkan sekolah, perkenalan siswa dan para guru, bermain dan sebagainya. Kegiatan MPLS ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Pada hari berikutnya kami menjalankan program kerja dari masing-masing anggota seperti sosialisasi lingkungan "Membedakan Sampah Organik dan Anorganik", sosialisasi kesehatan "Menjaga Kesehatan Saat Pandemi Covid-19", mengadakan pelajaran tambahan matematika dan bahasa inggris di kelas 2-6, serta mengembangkan kreatifitas dan keselarasan motorik anak pada media ekspresi dengan mewarnai.

Sosialisasi Lingkungan Kepada Siswa Kelas 2
Sosialisasi Lingkungan Kepada Siswa Kelas 2

Karena kebijakan pemerintah mengadakan pembelajaran jarak jauh atau online selama kurang lebih 2 tahun pada sekolah ataupun universitas, sehingga menjadi salah satu penyebab menurunnya cara belajar dan motivasi para siswa. Maka dari itu kami melakukan program mewarnai pada anak sekolah dasar melalui media ekspresi sehingga dapat mengasah kreatifitas dan menstimulasi kinerja otak kanan untuk meningkatkan kecerdasan anak. Mewarnai memiliki banyak sekali manfaat bagi anak, saat mewarnai konsentrasinya tidak mudah teralihkan dan tetap fokus. Kemampuan konsentrasi ini berguna bagi anak dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Kegiatan mewarnai merupakan salah satu cara anak mengekspresikan dirinya atau membaca emosi seorang anak. 

Kami melakukan kegiatan mewarnai pada kelas 3A dan 3B di hari yang berbeda. Para siswa diminta untuk membawa alat warnanya masing-masing seperti krayon, pensil warna, atau spidol. Sedangkan sketsa gambar sudah disediakan oleh para mahasiswa. Siswa diberi waktu selama 1.30-2 jam untuk mewarnai ataupun menambah elemen gambar pada sketsa yang telah disediakan. Setelah selesai, hasil akhir tersebut dikumpulkan dan dapat dilihat bahwa hasil setiap anak berbeda karena masing-masing individu memiliki imajinasi dan kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan imajinasi yang dimilikinya maka perkembangan otak anak juga akan berkembang. Dengan mewarnai juga dapat dilihat perkembangan psikologinya yaitu kemampuan motorik halus yang terasah, konsentrasi anak, ketekunan dan kesabaran anak yang akan terlatih.

Senin (8/8/2022), saya mengadakan percobaan praktikum kimia sederhana melalui zoom meeting dengan sasarannya yaitu keluarga atau saudara yang berada di kelas 1 SMP. 

Praktikum Kimia Sederhana
Praktikum Kimia Sederhana

Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi, sifat, struktur, dan perubahan/reaksi, serta energi yang menyertai peruahan tersebut. Tanpa disadari, kimia berperan dalam kehidupan kita sehari-hari. Manfaat mempelajari ilmu kimia adalah dapat memahami fenomena-fenomena yang terjadi di alam yang berkaitan dengan materi, perubahan materi, reaksi, dan bahayanya. Salah satu untuk membantu siswa memahami konsep kimia adalah melalui praktikum/percobaan. Percobaan ini dapat dilakukan dimulai dari yang sederhana terlebih dahulu. Praktikum ini dapat dilakukan siswa di rumah dan menggunakan alat dan bahan yang digunakan atau berada di kehidupan sehari-hari, seperti gelas, air, cuka, soda kue. Dengan diadakan praktikum sederhana ini dapat membuat ketertarikan siswa terhadap kimia meningkat dan menjadikan ilmu kimia sebagai sarana ilmu dalam bentuk yang menyenangkan.

Praktikum kimia sederhana yang dilakukan yaitu "Penjernihan Air" dengan alat dan bahan seperti gelas, obat merah, vitamin C, dan air. Sedangkan percobaan kedua yaitu "Mengembangkan Balon Tanpa Ditiup" dengan alat dan bahan yaitu botol, cuka, soda kue, dan balon. Saya melakukan praktik terlebih dahulu, lalu diikuti oleh para siswa. Setelah selesai, saya menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi dan diikuti oleh beberapa pertanyaan dari siswa. Hasil yang dicapai setelah dilakukannya praktikum kimia sederhana adalah siswa dapat mengerti, memahami dan mengenal apa itu kimia dan bagaimana cara pelaksanaan eksperimen menggunakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar, serta bagaimana hubungan antara materi-materi tersebut. Dan juga dengan diadakannya eksperimen ini, diharapkan dapat menambah motivasi, rasa ingin tahu, dan siswa mampu membuktikan konsep kimia yang lebih menarik yang dapat diterapkan di sekolah ataupun di luar sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun