Tahapan pidato berikutnya adalah tahapan yang bersifat teknis, yakni membuat kerangka pidato mulai dari pembukaan, isi, hingga penutup. Durasi pembukaan harus singkat. Yang terpenting dari pendahuluan adalah menyampaikan judul pidato secara interogatif.
Berpidato juga jangan bertele tele dikarenakan dapat membosankan orang, maksudnya tidak bertele tela adalah dengan tidak membuka pendahuluan lama dan mangulang terus topik yang di bicarakan.
Sementara Isi pidato harus mudah dicerna dan diingat. Untuk itu dapat digunakan metode numerik, dengan menyebutkan angka. Seperti pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Untuk ceramah agama, misalnya, bisa diuraikan tiga ciri orang munafik. Mulai dari yang pertama, kedua, dan ketiga.
Penutup pidato lebih sebagai jawaban singkat mengenai masalah pidato yang diangkat. Dalam penutup harus singkat karena penjabaran secara luas sudah disampaikan pada bagian isi.
Tahapan persiapan pidato bisa ditambah sesuai dengan materi, dan tujuan pidato. Media dan audiens juga dapat membuat persiapan pidato berbeda. Misalnya, persiapan pidato di televisi berbeda dengan pidato di radio. Begitu juga persiapan pidato seorang politisi berbeda dengan pidato seorang artis atau penceramah agama.
Berpidato juga harus bersifat menarik dan enak untuk di dengar karna jika kita memiliki ilmu yang luas dan gaya bahasa yang menarik maka tak sedikit orang yang suka dengan gaya berpidato kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H