Saya sungguh ingin mengulang lagi pengalaman kunjungan saya pada beberapa tahun sebelumnya.
Namun, sesampainya di tempat tersebut, saya agak kaget, ketika pemandangan yang muncul justru membludaknya lapak-lapak jualan makanan dan minuman yang berderet hampir di sepanjang ruas pantai.
Kemudian di sepanjang bibir pantai, perahu-perahu tua entah yang masih berfungsi maupun yang sudah mubazir terparkir secara bergelantungan.Â
Para pengunjung pun selalu keluar masuk dengan mengisi semua lapak yang tersedia.
Saya sudah mulai menduga, jika pantai ini sudah bukan lagi jadi spot wisata melainkan sebagai pasar makanan dan minuman.Â
Dan pemandangan yang tak asing dari semuanya itu adalah sampah-sampah dengan berbagai warna dan bentuk senantiasa menghiasi keseluruhan pantai tersebut.Â
Mulai dari plastik, botol-botol minuman, bungkusan rokok dan puntung-puntung rokok yang merajalela.
Bahkan terlihat para pengunjung yang datang masih sempat menikmati suasana tersebut sambil duduk-duduk ataupun merebahkan tubuh di atas tumpukan sampah yang membusuk.
Semacam menikmati madu di atas kubangan kerbau. Hadeh.
Melihat keadaan ini, batin saya pun mulai resah dan gelisah bahkan niat untuk menikmati pemandangan pantai pun batal.