Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tidak Lama Lagi Sampah Menjadi Daya Tarik Utama di Labuan Bajo

2 Agustus 2024   12:32 Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:07 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut keindahan Labuan Bajo dan pantainya sebagaimana terlihat, Rabu (28/3/2018). Sebagai pintu masuk menuju Pulau Komodo, Labuan Bajo sejak beberapa tahun terakhir telah menjadi tujuan wisata favorit bagi turis asing dan domestik. Namun, Labuan Bajo kini menghadapi masalah kebersihan dan belum adanya kesadaran warga akan penanganan sampah yang baik. (KOMPAS/KHAERUDIN)

Saya sungguh ingin mengulang lagi pengalaman kunjungan saya pada beberapa tahun sebelumnya.

Namun, sesampainya di tempat tersebut, saya agak kaget, ketika pemandangan yang muncul justru membludaknya lapak-lapak jualan makanan dan minuman yang berderet hampir di sepanjang ruas pantai.

Kemudian di sepanjang bibir pantai, perahu-perahu tua entah yang masih berfungsi maupun yang sudah mubazir terparkir secara bergelantungan. 

Para pengunjung pun selalu keluar masuk dengan mengisi semua lapak yang tersedia.

Saya sudah mulai menduga, jika pantai ini sudah bukan lagi jadi spot wisata melainkan sebagai pasar makanan dan minuman. 

Dan pemandangan yang tak asing dari semuanya itu adalah sampah-sampah dengan berbagai warna dan bentuk senantiasa menghiasi keseluruhan pantai tersebut. 

Mulai dari plastik, botol-botol minuman, bungkusan rokok dan puntung-puntung rokok yang merajalela.

Potret sampah-sampah yang bertebaran di sepanjang garis pantai Pede, Labuan Bajo-NTT (dokumentasi Pribadi)
Potret sampah-sampah yang bertebaran di sepanjang garis pantai Pede, Labuan Bajo-NTT (dokumentasi Pribadi)

Bahkan terlihat para pengunjung yang datang masih sempat menikmati suasana tersebut sambil duduk-duduk ataupun merebahkan tubuh di atas tumpukan sampah yang membusuk.

Semacam menikmati madu di atas kubangan kerbau. Hadeh.

Melihat keadaan ini, batin saya pun mulai resah dan gelisah bahkan niat untuk menikmati pemandangan pantai pun batal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun